KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis mampu menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Diklat Mikrobiologi ini.
Modul ini merupakan
salah satu pedoman pembelajaran bagi siswa agar para siswa akan lebih memahami
materi yang disampaikan oleh guru atau pembimbing.
Kebutuhan
modul sangat penting bagi semua sekolah pada umumnya dan sekolah kejuruan pada
khususnya, terutama yang terkait dengan aplikasi teori atau teknologi yang
diberikan.
Secara
garis besar mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajarai semua jenis
mikroba, baik yang termasuk ke dalam golongan tumbuhan-tumbuhan maupun hewan,
seperti bakteri, kapang, khamir, ganggang dan protozoa.
Pengertian
secara modern adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang
diklasifikasikan sebagai golongan terendah dari tumbuh-tumbuhan, yaitu bakteri,
kapang dan khamir. Dengan demikian mikrobiologi hasil pertanian adalah ilmu
yang mempelajari tentang bakteri, kapang dan khamir yang mempunyai sifat
merusak hasil pertanian, juga yang dapat digunakan di dalam pengolahan hasil
pertanian.
Untuk
tumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme dibutuhkan nutrisi yang sesuai
dengan sifat-sifat mikroorganisme dalam memanfaatkan nutrisi. Seperti halnya
bakteri misalnya yang senang dengan bahan berprotein.
Dalam
modul ini akan dibahas bagaimana cara pengujian mikrobilogi pada susu kambing.
Penyusun
menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Semoga
modul ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Temanggung, 14 Maret 2013
Penyusun,
I.
PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI
Modul Pengujian Mikrobiologi Susu
Kambing ini merupakan unit kompetensi inti. Modul ini mencakup kemampuan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pengujian
susu kambing secara mikrobiologi.
Modul ini berisi tentang pengujian
kualitas susu dengan penerapan uji mikrobiologis metode MBRT (Methyl Blue
Reduction Time) dan perhitungan jumlah koloni bakteri metode hitung cawan.
Setelah menyelesaikan modul ini peserta
didik diharapkan mampu melakukan pengujian mikrobiologi susu kambing metode
MBRT dan hitung cawan. Kompetensi yang dimiliki tersebut dapat digunakan pada
pengujian secara mikrobiologis di industri kelak kalau siswa sudah bekerja.
B. PRASYARAT
Modul
ini digunakan bagi siswa yang telah mempelajari kompetensi sebelumnya yaitu mengenal
ruang lingkup mikrobiologi, sehingga para siswa akan mudah memahami modul ini.
Disamping itu para siswa mempelajari tentang :
- Pemilihan susu kambing yang akan diuji
- Faktor-faktor keberhasilan dalam pengujian susu kambing
- Sanitasi bahan dan alat
- Perlakuan aseptis dan sterilisasi
Disamping
itu peserta diklat harus mempunyai kemampuan :
- Memilih bahan dasar dan menangani bahan untuk pengujian mikrobiologi susu kambing
- Memilih dan menyiapkan peralatan praktek
- Mengendalikan proses
- Melakukan pengenceran larutan
- Melakukan inkubasi
- Mengamati perubahan pada sampel analisa/uji.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar
tercapai tujuan pembelajaran modul ini, kegiatan yang harus anda lakukan adalah
:
- Baca dan pelajari isi modul dengan baik dan berurutan, tahap demi tahap.
- Catat hal-hal yang belum dipahami dan didiskusikan dengan guru
- Kerjakan tugas-tugas yang terdapat dalam modul. Asediakan buku khusus untuk mencatat hasil-hasilnya dan kemudian memeriksa jawaban dengan kunci jawaban ( jangan dibalik).
- Membaca lembar kerja
- Melakukan pemilihan bahan dasar
- Mempersiapkan peralatan yang digunakan
- Melakukan pengujian susu kambing sesuai urutan proses
- Mengerjakan soal evaluasi
- Guru akan bertindak sebagai fasilitator, motivator dan organisator dalam kegiatan pembelajaran ini.
Peran
guru, antara lain:
- Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
- Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
- Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
- Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
- Mengorganisasikan kerja kelompok
- Merwencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya
- Melaksanakan penilaian
- Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari suatu kompetensi, hal-hal yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya
- Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
D.
TUJUAN AKHIR
- Siswa mampu mengetahui prinsip dan prosedur kerja pengujian mikrobiologi susu kambing murni
- Siswa mampu menentukan mutu dari susu berdasarkan waktu reduksi (MBRT)
- Siswa mampu menghitung jumlah koloni bakteri per ml sampel
E.
KOMPETENSI
Melakukan pengujian mikrobiologi susu
kambing murni
Sub
Kompetensi
|
Kriteria Untuk Kerja
|
1.
Melakukan pengujian kualitas susu kambing murni metode
MBRT
|
1.
Masukkan 1 ml methylen blue ke dalam tabung reaksi yang
bertutup ulir
2.
Masukkan susu kambing murni 10 ml yang telah dikocok
dan dipanaskan sampai suhu 360C, encerkan sampai 10-3
3.
Balik tabung reaksi secara perlahan sebanyak 3 kali
tanpa dikocok
4.
Amati perubahan warnanya setiap setengah jam dan catat
waktu reduksi, yaitu 4/5 bagian contoh susu di dalam tabung reaksi berubah
warna menjadi putih.
|
2.
Menghitung jumlah koloni bakteri pada susu dengan
metode hitung cawan
|
1.
Masukkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml larutan pengencer
BPW (Buffer Posfat Water)
2.
Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3,
masukkan cawan petri
3.
Ambil 1 ml sampel lagi dan masukkan ke 9 ml larutan
aquades steril.
4.
Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3,
masukkan cawan petri
5.
Tuangkan media PCA kira-kira 9 ml
6.
Homogenkan dengan cara melingkar dan bungkus
7.
Inkubasi selama 1 x 24 jam
8.
Amati dan hitung jumlah koloni
|
F.
CEK KEMAMPUAN
Apakah peserta didik dapat menjelaskan
hal-hal tersebut dibawah ini
|
Ya
|
Tidak
|
1. Prinsip
pengujian kualitas susu metode MBRT
|
|
|
2. Prinsip
perhitungan jumlah koloni bakteri metode Hitung Cawan
|
|
|
3. Faktor-faktor
pendukung keberhasilan pengujian
|
|
|
4. Prinsip pengenceran
|
|
|
Jika anda dapat
menjelaskan pertanyaan tersebut di atas, anda dapat mengajukan uji kompetensi.
II.
PEMBELAJARAN
A.RENCANA BELAJAR
Kompetensi :
Pengujian mikrobiologi susu kambing
Sub Kompetensi : Pengujian kualitas susu metode MBRT
Jenis
Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat
belajar
|
Alasan
perubahan
|
Tanda
tangan guru
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kompetensi :
Pengujian mikrobiologi susu kambing
Sub Kompetensi : Perhitungan koloni metode Hitung
Cawan
Jenis
Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat
belajar
|
Alasan
perubahan
|
Tanda
tangan guru
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. KEGIATAN BELAJAR
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1.
Siswa mampu mengetahui prinsip dan prosedur kerja
pengujian mikrobiologi susu kambing murni
2.
Siswa mampu menentukan mutu dari susu berdasarkan waktu
reduksi (MBRT)
3.
Siswa mampu menghitung jumlah koloni bakteri per ml
sampel
Uraian Materi
Uji dalam susu diantaranya:
1. MBRT (Methylen Blue Reduction Time)
Methylen Blue merupakan uji kualitas susu yang dapat
memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang tedapat didalam susu.
Gambaran tersebut bukan terletak pada jumlah bakteri, tetapi pada waktu reduksi
methylen blue tereduksi, Dalam uji ini ditambahkan sejumlah zat warna methylen
blue ke dalam susu kemudian diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan warna zat tersebut.
Semakin banyak bakteri dalam susu, maka semakin cepat terjadinya perubahan
warna.
Uji methylen blue didasarkan pada kemampuan bakteri di dalam
susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen yang terlarut, sehingga menyebabkan
penurunan kekuatan oksidasi-reduksi dari campuran tersebut, akibatnya methylen
blue yang ditambahkan akan tereduksi menjadi methylen white. Waktu reduksi
yaitu perubahan warna biru menjadi warna putih dianggap selesai jika kira-kira
empat perlima bagian dari contoh susu yang terdapat di dalam tabung.
2. Hitung Cawan
Pada
metode hitung cawan digunakan media PCA untuk menghambat jumlah mikroba dari “dopoxy
chocolate agar” atau “VBR (violet red blue) agar” untuk menghitung bakteri
choli.
Pada
metode hitung cawan yang dihitung adalah seluruh koloni mikroba yang terdapat
pada biakan. Dalam metode hitung cawan dilakukan pengenceran.
Contoh-contoh
larutan pengencer :
Ø Aquades steril
Ø BPW (Buffer Posfat Water)
Ø Garam fisiologit 0,85% /larutan
ringere.
Susu adalah cairan
bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna
makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai
produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Mikroorganisme
adalah sebuah organisme kehidupan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Ukuran yang digunakan untuk mikroorganisme adalah mikrometer (µ m);
1 µ m = 0.001 milimeter; 1 nanometer (nm) = 0.001 µ m.
Mikroorganisme
dapat ditemukan dimana mana dan sangat berperan dalam semua kehidupan di muka
bumi. Kaitannya dengan makanan, mereka dapat menyebabkan atau mencegah
pembusukan, atau bahkan menyebabkan kita sakit. Mikroorganisme dapat dibagi
menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah bakteri, fungi dan virus.
Susu, ketika di sekresi di dalam ambing ternak berada dalam keadaan yang steril. Namun ketika dalam perjalanan dari ambing menuju puting, bahkan sebelum susu keluar dari puting, susu sudah terkontaminasi oleh sedikit bakteri yang tinggal di dalam puting (apalagi jika puting tersebut kurang diperhatikan kebersihannya). Walaupun demikian kontaminasi pada tahap ini boleh dibilang sangat sedikit dan masih terbilang aman, terkecuali apabila sapi menderita penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Mastitis.Oleh sebab itu,mikroorganisme dan kontaminasinya memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan dan pengolahan susu.
Susu, ketika di sekresi di dalam ambing ternak berada dalam keadaan yang steril. Namun ketika dalam perjalanan dari ambing menuju puting, bahkan sebelum susu keluar dari puting, susu sudah terkontaminasi oleh sedikit bakteri yang tinggal di dalam puting (apalagi jika puting tersebut kurang diperhatikan kebersihannya). Walaupun demikian kontaminasi pada tahap ini boleh dibilang sangat sedikit dan masih terbilang aman, terkecuali apabila sapi menderita penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Mastitis.Oleh sebab itu,mikroorganisme dan kontaminasinya memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan dan pengolahan susu.
Pertumbuhan
Mikroorganisme
Ada beberapa faktor
yang berhubungan dengan daya hidup dan pertumbuhan dari mikroorganisme pada
sebuah bahan makanan (faktor intrinsik), diantaranya adalah:
1. kandungan nutrisi
2. kandungan air
3. derajat keasaman (pH)
4. kandungan oksigen
5. struktur biologi
6. kandungan antimicrobial
Sedangkan faktor
ekstrinsik yang berpengaruh terutama yang berkaitan dengan lingkungan tempat
bahan makanan tersebut disimpan, yaitu suhu, kelembaban relatif, dan kandungan
gas yang ada disekitar bahan makanan.
Dalam sebuah
kelompok, mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran temperatur yang cukup luas.
Namun jumlah dan jenisnya sangat berkaitan dengan suhu lingkungan dimana dia
berada. Secara umum, menurut suhu, mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 4
jenis utama:
Mikroorganisme
Psycrophillic,
tumbuh optimum pada suhu antara 20 to 30°C. Masih dapat tumbuh pada suhu
dibawah 7°C. Dibagi dua kelompok lagi, Obligate Psychrophillic (0 - 15°
C) dan Facultative Psychrophillic (0 - 40° C). Pada umumnya organisme
inilah yang bertanggung jawab terhadap pembusukan dalam suhu ruang pendingin.
Mikroorganisme
Mesophillic,
tumbuh optimum pada suhu 30 to 40°C. Mikroorganisme mesofilik cenderung tidak
tumbuh pada suhu dalam ruang pendingin (refrigerator).
Mikroorganisme
Thermophillic,
tumbuh optimum pada suhu 55 and 65° C.
Mikroorganisme
Hyperthermophillic,
yang hidup dengan baik pada suhu sangat tinggi (sampai 110 ° C, bahkan dalam
percobaan, ada yang tahan pada suhu 130° C selama 2 jam).
Untuk setiap
kelompok, tingkat pertumbuhan meningkat pesat sampai mencapai temperatur
optimum, setelah itu pertumbuhan kembali menurun.
Mikroorganisme
dalam Susu
Seperti telah
disinggung diatas, susu berada dalam kondisi steril ketika di sekresi di dalam
ambing, namun dalam perjalanan menuju puting, susu dapat terkontaminasi
berbagai macam mikroorganisme. Apa saja mikroorganisme tersebut ?
Bakteri Asam
Laktat (BAL),
tidak berlebihan kiranya bila bakteri dalam genus ini disebut sebagai salah
satu bakteri terpenting (yang sudah diketahui tentunya) dalam kehidupan
manusia. Lactic acid bacteria termasuk bakteri gram positif fakultatif
dan secara umum tidak berbahaya, bahkan dibutuhkan oleh manusia dan hewan. BAL
banyak ditemukan di sekeliling kita, sebagai contoh, BAL banyak ditemukan di
sekitar vagina dan di dalam usus halus. BAL sangat berperan dalam membantu
proses pencernaan kita. Kalau anda ingat minuman kesehatan Yakult, BAL inilah yang juga berperan
dalam aspek kesehatan dari minuman tersebut selain kandungan mineral dan
nutrisi lainnya. BAL mampu memproses karbohidrat dalam susu yang disebut
laktosa menjadi asam laktat. Mereka secara natural ada didalam susu (murni) dan
secara luas digunakan sebagai kultur starter dalam produksi berbagai macam
produk olahan fermentasi susu.
Bakteri Coliform,
coliform adalah mikroorganisme yang berbentuk batang (rod) dan memiliki
gram negatif. Coliform memiliki sifat fakultative anaerob. Artinya bakteri ini
normalnya dalam pernafasan aerobik memproduksi ATP (Adenosine Triphosphate,
sebuah monomer yang berfungsi sebagai media transportasi energi kimia antar sel
dalam makhluk hidup) apabila dalam lingkungannya tersedia oksigen. Apabila
oksigen tidak tersedia, organisme ini dapat berubah menjadi pemproduksi asam
laktat dan alkohol atau yang dikenal dengan nama fermentasi.Coliform aktif
tumbuh pada suhu sekitar 37° C. Organisme ini dapat menyebabkan pembusukan yang
cepat pada susu karena mampu melakukan fermentasi pada laktosa pada suhu
sekitar 35° C dan sekaligus juga memproduksi asam dan gas. Selain itu mereka
juga mampu mendegradasi protein pada susu.Coliform adalah organisme indikator.
Artinya, kehadiran organisme ini sering diasosiasikan dengan organisme patogen,
tapi tidak berarti bahwa coliform ini dengan sendirinya adalah patogen.
Kehadiran coliform merupakan indikator yang baik bahwa sesuatu itu telah
terkena kontaminasi Coliform dapat dimatikan dengan proses yang disebut HTST (High
Temperature, Short Time) pada 72°C selama 16 detik.Escherichia coli
(E-coli) merupakan salah satu anggota dari kelompok coliform dan dapat
melakukan fermentasi gula susu (laktosa) pada suhu 44°C.
Mikroorganisme
Perusak pada Susu
Kualitas mikrobial
dalam susu segar sangat penting bagi penilaian dan produksi produk susu yang
berkualitas. Susu dapat disebut telah rusak apabila terdapat gangguan dalam
tekstur, warna, bau dan rasa pada kondisi dimana susu tersebut sudah tidak
patut lagi dikonsumsi oleh manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh
mikroorganisme dalam makanan sering melibatkan degradasi dari zat zat nutrisi
seperti protein, karbohidrat dan lemak, baik oleh mikroorganisme itu sendiri
maupun enzim yang diproduksinya.
Secara umum pada susu mikroorganisme yang berperan dalam hal ini adalah organisme psikotrof. Meskipun kebanyakan dari kelompok ini dapat dihancurkan pada temperatur pasteurisasi, sayangnya, beberapa jenis seperti Pseudomonas fluorescens dan Pseudomonas fragi dapat memproduksi proteolitik dan lipolitik enzim yang stabil pada suhu tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan.
Secara umum pada susu mikroorganisme yang berperan dalam hal ini adalah organisme psikotrof. Meskipun kebanyakan dari kelompok ini dapat dihancurkan pada temperatur pasteurisasi, sayangnya, beberapa jenis seperti Pseudomonas fluorescens dan Pseudomonas fragi dapat memproduksi proteolitik dan lipolitik enzim yang stabil pada suhu tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan.
Beberapa spesies
dan keturunan dari Bacillus, Clostridium, Cornebacterium, Arthrobacter,
Lactobacillus, Microbacterium, Micrococcus , dan Streptococcus
dapat bertahan pada temperatur pasteurisasi dan sekaligus mampu tumbuh pada
suhu dalam ruang pendingin yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah
kerusakan dan pembusukan pada bahan makanan terutama susu.
Mikroorganisme
Patogen pada Susu
Produksi susu yang
higienis seperti penanganan yang cepat dan tepat, penggunaan alat produksi dan
alat penyimpanan serta teknik teknik pasteurisasi telah menurunkan ancaman
penyebaran penyakit melalui susu seperti tuberkulosis (TBC), brucellosis dan
lain sebagainya. Walaupun masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan,
terbukti sudah ada beberapa kasus penyakit yang berasal dari mengkonsumsi susu
segar, atau produk susu sapi yang dibuat dari susu yang tidak di pasteurisasi
dengan benar atau kurang baik dalam penanganan sepanjang proses produksinya.
Beberapa bakteri patogen dalam susu segar dan produk susu yang masih menjadi
perhatian saat ini antara lain:
• Bacillus cereus
• Listeria monocytogenes
• Yersinia enterocolitica
• Salmonella spp.
• Escherichia coli
• Campylobacter jejuni
Perlu diungkapkan
juga disini bahwa beberapa jenis jamur, kebanyakan dari spesies Aspergillus,
Fusarium, dan Penicillium dapat tumbuh dalam media susu dan
produk susu lainnya. Apabila kondisinya memungkinkan, organisme ini dapat
memproduksi zat mycotoxin yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa jenis
bakteri yang masuk dalam kelas probiotik adalah:
• Bifidobacterium
bifidum
• Bifidobacterium
breve
• Bifidobacterium
infantis
• Bifidobacterium
longum
• Lactobacillus
acidophilus
• Lactobacillus
casei
• Lactobacillus
plantarum
• Lactobacillus
rhamnosus
• Lactobacillus
GG
A.
BAHAN
Bahan –bahan yang digunakan dalam pengujian kualitas susu
metode MBRT terdiri dari bahan utama dan tambahan. Bahan utama pada pengujian
ini adalah susu kambing murni, sedangkan bahan tambahannya adalah larutan
methylen blue theosianat.
Bahan –bahan yang digunakan dalam perhitungan koloni
bakteri metode Hitung Cawan terdiri dari bahan utama dan tambahan. Bahan utama
pada pengujian ini adalah susu kambing murni, sedangkan bahan tambahannya adalah
larutan aquadest steril, BPW (Buffer Posfat Water), dan juga media PCA (Plant
Count Agar).
B. PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk praktek untuk pembuatan
medium terdiri dari :
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah
(buah)
|
1.
|
Tabung reaksi
|
9
|
2.
|
Cawan petri
|
9
|
3.
|
Pipet
|
3
|
4
|
Erlenmeyer 500 ml
|
3
|
5
|
Autoclave
|
1
|
6.
|
Penangas Air
|
1
|
Bahan :
Acara
|
Nama bahan
|
Jumlah
|
1.
Pengujian kualitas susu metode MBRT
|
Susu Kambing Murni
|
100 ml
|
|
Methylen Blue Theosianat
|
50 ml
|
2.
Perhitungan jumlah koloni bakteri metode Hitung Cawan
|
Susu Kambing Murni
|
50 ml
|
|
BPW
|
100 ml
|
|
Aquadest
|
100 ml
|
|
PCA
|
100 ml
|
Cara Kerja :
·
Pengujian metode MBRT
1.
Masukkan 1 ml methylen blue ke dalam tabung reaksi yang bertutup
ulir
2.
Masukkan susu kambing murni 10 ml yang telah dikocok dan
dipanaskan sampai suhu 360C, encerkan sampai 10-3
3.
Balik tabung reaksi secara perlahan sebanyak 3 kali tanpa
dikocok
4.
Amati perubahan warnanya setiap setengah jam dan catat
waktu reduksi, yaitu 4/5 bagian contoh susu di dalam tabung reaksi berubah
warna menjadi putih.
5.
Cocokkan hasil perhitungan waktu reduksi dengan tabel
MBRT (lampiran).
·
Perhitungan Koloni Bakteri metode Hitung Cawan
1.
Masukkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml larutan pengencer BPW
(Buffer Posfat Water)
2.
Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3,
masukkan cawan petri
3.
Ambil 1 ml sampel lagi dan masukkan ke 9 ml larutan
aquades steril.
4.
Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3,
masukkan cawan petri
5.
Tuangkan media PCA kira-kira 9 ml
6.
Homogenkan dengan cara melingkar dan bungkus
7.
Inkubasi selama 1 x 24 jam
8. Amati dan
hitung jumlah koloni
III. EVALUASI
A. ALAT EVALUASI
:
- Yang bukan termasuk faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah:
a. kandungan nutrisi
b. kandungan air
c. kandungan oksigen
d. struktur kimiawi mikroorganisme
e. pH
- Teknik pemanasan pada susu segar yang bertujuan untuk menghilangkan bakteri patogen adalah:
a. sterilisasi b. pasteurisasi c. neutralisasi d. blanching
e. exhausting
- Dibawah ini yang bukan termasuk bakteri patogen pada susu adalah:
a. Bacillus
cereus
b.
Campylobacter jejuni
c.
Salmonella spp.
d.
Yersinia enterocolitica
e.
Lactobacillus acidophilus
- Dibawah ini bukan termasuk bakteri yang masuk dalam kelas probiotik pada susu adalah:
a. Listeria
monocytogenes
b.
Bifidobacterium bifidum
c.
Lactobacillus rhamnosus
d.
Bifidobacterium breve
e.
Lactobacillus acidophilus
- Perhitungan waktu reduksi metode MBRT adalah pada kondisi:
a.
1/5 bagian dari susu berubah menjadi putih
b.
2/5 bagian dari susu masih berwarna biru
c.
3/5 bagian dari susu berubah menjadi putih
d.
4/5 bagian dari susu berubah menjadi putih
e.
4/5 bagian dari susu masih berwarna biru
- Susu termasuk dalam kategori jelek (poor), apabila waktu reduksi nya :
a. < 2 jam b. 2-3 jam c. 3-4 jam d. 4-5
jam
e. > 5 jam
- Pada pengujian MBRT, Methylen Blue akan tereduksi menjadi Methylen White karena :
a.30 oC b. 35 oC c. 40 oC d.
45 oC e. 50 oC
- Dalam pengujian hitung cawan dilakukan pengenceran sampel sampai 10-2. Untuk menghasilkan 250ml larutan, maka larutan sampel yang dibutuhkan sebanyak :
a. 1ml b. 10ml c. 2,5ml d. 25ml e. 5ml
- Indikator positif adanya bakteri pada uji penduga adalah:
a.Warna hijau b.Warna
merah c.Terbentuk gas d. Warna
biru e. Warna ungu
- E.Coli merupakan bakteri yang berasal dari:
a. Kotoran hewan dan
manusia b. Tanaman yang mati c. Sampah organik d. Sampah anorganik e. Udara bebas
B.KUNCI JAWABAN :
No.
|
Jawaban
|
No.
|
Jawaban
|
1
|
D
|
6
|
D
|
2
|
C
|
7
|
B
|
3
|
A
|
8
|
B
|
4
|
A
|
9
|
C
|
5
|
A
|
10
|
A
|
IV. PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini dan
dari hasil evaluasinya anda dinyatakan kompeten dalam menguji kualitas susu
sesuai modul ini, maka anda dapat melanjutkan ke kompetensi/topik/modul
berikutnya. Mintalah pada guru pembimbing/instruktur untuk dapat melakukan uji
kompetensi yang penilaiannya langsung dari pihak industri/Lembaga Sertifikasi
Profesi yang relevan atau anda dapat menunjukkan hasil yang berupa nilai dari
guru pembimbing/isntruktur atau port folio dapat dijadikan sebagai bahan
verifikasi pihak industri/lembaga sertifikasi profesi. Selanjutnya dari hasil
tersebut jika memenuhi standar yang dipersyaratkan anda berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi/ Dunia
industri.
LAMPIRAN
1.
Tabel MBRT
Kualitas Susu
|
Waktu Reduksi
|
Sangat Bagus
|
> 5 jam
|
Bagus
|
4-5 jam
|
Sedang
|
3-4 jam
|
Buruk
|
< 2 jam
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar