Rabu, 16 Desember 2015

Pengujian Mikrobiologi pada Susu



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Diklat Mikrobiologi ini.
Modul ini merupakan salah satu pedoman pembelajaran bagi siswa agar para siswa akan lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru atau pembimbing.
Kebutuhan modul sangat penting bagi semua sekolah pada umumnya dan sekolah kejuruan pada khususnya, terutama yang terkait dengan aplikasi teori atau teknologi yang diberikan.
Secara garis besar mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajarai semua jenis mikroba, baik yang termasuk ke dalam golongan tumbuhan-tumbuhan maupun hewan, seperti bakteri, kapang, khamir, ganggang dan protozoa.
Pengertian secara modern adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang diklasifikasikan sebagai golongan terendah dari tumbuh-tumbuhan, yaitu bakteri, kapang dan khamir. Dengan demikian mikrobiologi hasil pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang bakteri, kapang dan khamir yang mempunyai sifat merusak hasil pertanian, juga yang dapat digunakan di dalam pengolahan hasil pertanian.
Untuk tumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme dibutuhkan nutrisi yang sesuai dengan sifat-sifat mikroorganisme dalam memanfaatkan nutrisi. Seperti halnya bakteri misalnya yang senang dengan bahan berprotein.
Dalam modul ini akan dibahas bagaimana cara pengujian mikrobilogi pada susu kambing.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Semoga modul ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Temanggung, 14 Maret 2013
Penyusun,



I. PENDAHULUAN

A.DESKRIPSI

       Modul Pengujian Mikrobiologi Susu Kambing ini merupakan unit kompetensi inti. Modul ini mencakup kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pengujian susu kambing secara mikrobiologi.
       Modul ini berisi tentang pengujian kualitas susu dengan penerapan uji mikrobiologis metode MBRT (Methyl Blue Reduction Time) dan perhitungan jumlah koloni bakteri metode hitung cawan.
       Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu melakukan pengujian mikrobiologi susu kambing metode MBRT dan hitung cawan. Kompetensi yang dimiliki tersebut dapat digunakan pada pengujian secara mikrobiologis di industri kelak kalau siswa sudah bekerja.

B. PRASYARAT
          
           Modul ini digunakan bagi siswa yang telah mempelajari kompetensi sebelumnya yaitu mengenal ruang lingkup mikrobiologi, sehingga para siswa akan mudah memahami modul ini. Disamping itu para siswa mempelajari tentang :
  1. Pemilihan susu kambing yang akan diuji
  2. Faktor-faktor keberhasilan dalam pengujian susu kambing
  3. Sanitasi bahan dan alat
  4. Perlakuan aseptis dan sterilisasi
Disamping itu peserta diklat harus mempunyai kemampuan :
  1. Memilih bahan dasar dan menangani bahan untuk pengujian mikrobiologi susu kambing
  2. Memilih dan menyiapkan peralatan praktek
  3. Mengendalikan proses
  4. Melakukan pengenceran larutan
  5. Melakukan inkubasi
  6. Mengamati perubahan pada sampel analisa/uji.


C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
           
            Agar tercapai tujuan pembelajaran modul ini, kegiatan yang harus anda lakukan adalah :
  1. Baca dan pelajari isi modul dengan baik dan berurutan, tahap demi tahap.
  2. Catat hal-hal yang belum dipahami dan didiskusikan dengan guru
  3. Kerjakan tugas-tugas yang terdapat dalam modul. Asediakan buku khusus untuk mencatat hasil-hasilnya dan kemudian memeriksa jawaban dengan kunci jawaban ( jangan dibalik).
  4. Membaca lembar kerja
  5. Melakukan pemilihan bahan dasar
  6. Mempersiapkan peralatan yang digunakan
  7. Melakukan pengujian susu kambing sesuai urutan proses
  8. Mengerjakan soal evaluasi
  9. Guru akan bertindak sebagai fasilitator, motivator dan organisator dalam kegiatan pembelajaran ini.
Peran guru, antara lain:
  1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
  2. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
  3. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
  4. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
  5. Mengorganisasikan kerja kelompok
  6. Merwencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya
  7. Melaksanakan penilaian
  8. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari suatu kompetensi, hal-hal yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya
  9. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.


D. TUJUAN AKHIR
      
  1. Siswa mampu mengetahui prinsip dan prosedur kerja pengujian mikrobiologi susu kambing murni
  2. Siswa mampu menentukan mutu dari susu berdasarkan waktu reduksi (MBRT)
  3. Siswa mampu menghitung jumlah koloni bakteri per ml sampel

E. KOMPETENSI

     Melakukan pengujian mikrobiologi susu kambing murni

Sub Kompetensi
Kriteria Untuk Kerja
1.    Melakukan pengujian kualitas susu kambing murni metode MBRT
1.  Masukkan 1 ml methylen blue ke dalam tabung reaksi yang bertutup ulir
2.  Masukkan susu kambing murni 10 ml yang telah dikocok dan dipanaskan sampai suhu 360C, encerkan sampai 10-3
3.  Balik tabung reaksi secara perlahan sebanyak 3 kali tanpa dikocok
4.  Amati perubahan warnanya setiap setengah jam dan catat waktu reduksi, yaitu 4/5 bagian contoh susu di dalam tabung reaksi berubah warna menjadi putih.
2.    Menghitung jumlah koloni bakteri pada susu dengan metode hitung cawan
1.   Masukkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml larutan pengencer BPW (Buffer Posfat Water)
2.   Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3, masukkan cawan petri
3.   Ambil 1 ml sampel lagi dan masukkan ke 9 ml larutan aquades steril.
4.   Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3, masukkan cawan petri
5.   Tuangkan media PCA kira-kira 9 ml
6.   Homogenkan dengan cara melingkar dan bungkus
7.   Inkubasi selama 1 x 24 jam
8.   Amati dan hitung jumlah koloni

F. CEK KEMAMPUAN

Apakah peserta didik dapat menjelaskan hal-hal tersebut dibawah ini
Ya
Tidak
1. Prinsip pengujian kualitas susu metode MBRT


2. Prinsip perhitungan jumlah koloni bakteri metode Hitung Cawan


3. Faktor-faktor pendukung keberhasilan pengujian


4. Prinsip pengenceran



Jika anda dapat menjelaskan pertanyaan tersebut di atas, anda dapat mengajukan uji kompetensi.










II. PEMBELAJARAN

A.RENCANA BELAJAR

  Kompetensi                 : Pengujian mikrobiologi susu kambing
  Sub Kompetensi : Pengujian kualitas susu metode MBRT
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat belajar
Alasan perubahan
Tanda tangan guru






















Kompetensi                   : Pengujian mikrobiologi susu kambing
Sub Kompetensi            : Perhitungan koloni metode Hitung Cawan
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat belajar
Alasan perubahan
Tanda tangan guru




















B. KEGIATAN BELAJAR

Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1.     Siswa mampu mengetahui prinsip dan prosedur kerja pengujian mikrobiologi susu kambing murni
2.     Siswa mampu menentukan mutu dari susu berdasarkan waktu reduksi (MBRT)
3.     Siswa mampu menghitung jumlah koloni bakteri per ml sampel


Uraian Materi

Uji dalam susu diantaranya:
1.  MBRT (Methylen Blue Reduction Time)
Methylen Blue merupakan uji kualitas susu yang dapat memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang tedapat didalam susu. Gambaran tersebut bukan terletak pada jumlah bakteri, tetapi pada waktu reduksi methylen blue tereduksi, Dalam uji ini ditambahkan sejumlah zat warna methylen blue ke dalam susu kemudian diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan warna zat tersebut. Semakin banyak bakteri dalam susu, maka semakin cepat terjadinya perubahan warna.
Uji methylen blue didasarkan pada kemampuan bakteri di dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen yang terlarut, sehingga menyebabkan penurunan kekuatan oksidasi-reduksi dari campuran tersebut, akibatnya methylen blue yang ditambahkan akan tereduksi menjadi methylen white. Waktu reduksi yaitu perubahan warna biru menjadi warna putih dianggap selesai jika kira-kira empat perlima bagian dari contoh susu yang terdapat di dalam tabung.
2.  Hitung Cawan
Pada metode hitung cawan digunakan media PCA untuk menghambat jumlah mikroba dari “dopoxy chocolate agar” atau “VBR (violet red blue) agar” untuk menghitung bakteri choli.
Pada metode hitung cawan yang dihitung adalah seluruh koloni mikroba yang terdapat pada biakan. Dalam metode hitung cawan dilakukan pengenceran.
 Contoh-contoh larutan pengencer :
Ø  Aquades steril
Ø  BPW (Buffer Posfat Water)
Ø  Garam fisiologit 0,85% /larutan ringere.

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Mikroorganisme adalah sebuah organisme kehidupan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang digunakan untuk mikroorganisme adalah mikrometer (µ m); 1 µ m = 0.001 milimeter; 1 nanometer (nm) = 0.001 µ m.
Mikroorganisme dapat ditemukan dimana mana dan sangat berperan dalam semua kehidupan di muka bumi. Kaitannya dengan makanan, mereka dapat menyebabkan atau mencegah pembusukan, atau bahkan menyebabkan kita sakit. Mikroorganisme dapat dibagi menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah bakteri, fungi dan virus.
Susu, ketika di sekresi di dalam ambing ternak berada dalam keadaan yang steril. Namun ketika dalam perjalanan dari ambing menuju puting, bahkan sebelum susu keluar dari puting, susu sudah terkontaminasi oleh sedikit bakteri yang tinggal di dalam puting (apalagi jika puting tersebut kurang diperhatikan kebersihannya). Walaupun demikian kontaminasi pada tahap ini boleh dibilang sangat sedikit dan masih terbilang aman, terkecuali apabila sapi menderita penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Mastitis.Oleh sebab itu,mikroorganisme dan kontaminasinya memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan dan pengolahan susu.
Pertumbuhan Mikroorganisme
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan daya hidup dan pertumbuhan dari mikroorganisme pada sebuah bahan makanan (faktor intrinsik), diantaranya adalah:
1. kandungan nutrisi
2. kandungan air
3. derajat keasaman (pH)
4. kandungan oksigen
5. struktur biologi
6. kandungan antimicrobial
Sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terutama yang berkaitan dengan lingkungan tempat bahan makanan tersebut disimpan, yaitu suhu, kelembaban relatif, dan kandungan gas yang ada disekitar bahan makanan.
Dalam sebuah kelompok, mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran temperatur yang cukup luas. Namun jumlah dan jenisnya sangat berkaitan dengan suhu lingkungan dimana dia berada. Secara umum, menurut suhu, mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 4 jenis utama:
Mikroorganisme Psycrophillic, tumbuh optimum pada suhu antara 20 to 30°C. Masih dapat tumbuh pada suhu dibawah 7°C. Dibagi dua kelompok lagi, Obligate Psychrophillic (0 - 15° C) dan Facultative Psychrophillic (0 - 40° C). Pada umumnya organisme inilah yang bertanggung jawab terhadap pembusukan dalam suhu ruang pendingin.
Mikroorganisme Mesophillic, tumbuh optimum pada suhu 30 to 40°C. Mikroorganisme mesofilik cenderung tidak tumbuh pada suhu dalam ruang pendingin (refrigerator).
Mikroorganisme Thermophillic, tumbuh optimum pada suhu 55 and 65° C.
Mikroorganisme Hyperthermophillic, yang hidup dengan baik pada suhu sangat tinggi (sampai 110 ° C, bahkan dalam percobaan, ada yang tahan pada suhu 130° C selama 2 jam).
Untuk setiap kelompok, tingkat pertumbuhan meningkat pesat sampai mencapai temperatur optimum, setelah itu pertumbuhan kembali menurun.
Mikroorganisme dalam Susu
Seperti telah disinggung diatas, susu berada dalam kondisi steril ketika di sekresi di dalam ambing, namun dalam perjalanan menuju puting, susu dapat terkontaminasi berbagai macam mikroorganisme. Apa saja mikroorganisme tersebut ?
Bakteri Asam Laktat (BAL), tidak berlebihan kiranya bila bakteri dalam genus ini disebut sebagai salah satu bakteri terpenting (yang sudah diketahui tentunya) dalam kehidupan manusia. Lactic acid bacteria termasuk bakteri gram positif fakultatif dan secara umum tidak berbahaya, bahkan dibutuhkan oleh manusia dan hewan. BAL banyak ditemukan di sekeliling kita, sebagai contoh, BAL banyak ditemukan di sekitar vagina dan di dalam usus halus. BAL sangat berperan dalam membantu proses pencernaan kita. Kalau anda ingat minuman kesehatan Yakult, BAL inilah yang juga berperan dalam aspek kesehatan dari minuman tersebut selain kandungan mineral dan nutrisi lainnya. BAL mampu memproses karbohidrat dalam susu yang disebut laktosa menjadi asam laktat. Mereka secara natural ada didalam susu (murni) dan secara luas digunakan sebagai kultur starter dalam produksi berbagai macam produk olahan fermentasi susu.
Bakteri Coliform, coliform adalah mikroorganisme yang berbentuk batang (rod) dan memiliki gram negatif. Coliform memiliki sifat fakultative anaerob. Artinya bakteri ini normalnya dalam pernafasan aerobik memproduksi ATP (Adenosine Triphosphate, sebuah monomer yang berfungsi sebagai media transportasi energi kimia antar sel dalam makhluk hidup) apabila dalam lingkungannya tersedia oksigen. Apabila oksigen tidak tersedia, organisme ini dapat berubah menjadi pemproduksi asam laktat dan alkohol atau yang dikenal dengan nama fermentasi.Coliform aktif tumbuh pada suhu sekitar 37° C. Organisme ini dapat menyebabkan pembusukan yang cepat pada susu karena mampu melakukan fermentasi pada laktosa pada suhu sekitar 35° C dan sekaligus juga memproduksi asam dan gas. Selain itu mereka juga mampu mendegradasi protein pada susu.Coliform adalah organisme indikator. Artinya, kehadiran organisme ini sering diasosiasikan dengan organisme patogen, tapi tidak berarti bahwa coliform ini dengan sendirinya adalah patogen. Kehadiran coliform merupakan indikator yang baik bahwa sesuatu itu telah terkena kontaminasi Coliform dapat dimatikan dengan proses yang disebut HTST (High Temperature, Short Time) pada 72°C selama 16 detik.Escherichia coli (E-coli) merupakan salah satu anggota dari kelompok coliform dan dapat melakukan fermentasi gula susu (laktosa) pada suhu 44°C.
Mikroorganisme Perusak pada Susu
Kualitas mikrobial dalam susu segar sangat penting bagi penilaian dan produksi produk susu yang berkualitas. Susu dapat disebut telah rusak apabila terdapat gangguan dalam tekstur, warna, bau dan rasa pada kondisi dimana susu tersebut sudah tidak patut lagi dikonsumsi oleh manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam makanan sering melibatkan degradasi dari zat zat nutrisi seperti protein, karbohidrat dan lemak, baik oleh mikroorganisme itu sendiri maupun enzim yang diproduksinya.
Secara umum pada susu mikroorganisme yang berperan dalam hal ini adalah organisme psikotrof. Meskipun kebanyakan dari kelompok ini dapat dihancurkan pada temperatur pasteurisasi, sayangnya, beberapa jenis seperti Pseudomonas fluorescens dan Pseudomonas fragi dapat memproduksi proteolitik dan lipolitik enzim yang stabil pada suhu tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan.
Beberapa spesies dan keturunan dari Bacillus, Clostridium, Cornebacterium, Arthrobacter, Lactobacillus, Microbacterium, Micrococcus , dan Streptococcus dapat bertahan pada temperatur pasteurisasi dan sekaligus mampu tumbuh pada suhu dalam ruang pendingin yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kerusakan dan pembusukan pada bahan makanan terutama susu.
Mikroorganisme Patogen pada Susu
Produksi susu yang higienis seperti penanganan yang cepat dan tepat, penggunaan alat produksi dan alat penyimpanan serta teknik teknik pasteurisasi telah menurunkan ancaman penyebaran penyakit melalui susu seperti tuberkulosis (TBC), brucellosis dan lain sebagainya. Walaupun masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, terbukti sudah ada beberapa kasus penyakit yang berasal dari mengkonsumsi susu segar, atau produk susu sapi yang dibuat dari susu yang tidak di pasteurisasi dengan benar atau kurang baik dalam penanganan sepanjang proses produksinya. Beberapa bakteri patogen dalam susu segar dan produk susu yang masih menjadi perhatian saat ini antara lain:
Bacillus cereus
Listeria monocytogenes
Yersinia enterocolitica
Salmonella spp.
Escherichia coli
Campylobacter jejuni

Perlu diungkapkan juga disini bahwa beberapa jenis jamur, kebanyakan dari spesies Aspergillus, Fusarium, dan Penicillium dapat tumbuh dalam media susu dan produk susu lainnya. Apabila kondisinya memungkinkan, organisme ini dapat memproduksi zat mycotoxin yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa jenis bakteri yang masuk dalam kelas probiotik adalah:
Bifidobacterium bifidum
Bifidobacterium breve
Bifidobacterium infantis
Bifidobacterium longum
Lactobacillus acidophilus
Lactobacillus casei
Lactobacillus plantarum
Lactobacillus rhamnosus
Lactobacillus GG


A.   BAHAN

Bahan –bahan yang digunakan dalam pengujian kualitas susu metode MBRT terdiri dari bahan utama dan tambahan. Bahan utama pada pengujian ini adalah susu kambing murni, sedangkan bahan tambahannya adalah larutan methylen blue theosianat.
Bahan –bahan yang digunakan dalam perhitungan koloni bakteri metode Hitung Cawan terdiri dari bahan utama dan tambahan. Bahan utama pada pengujian ini adalah susu kambing murni, sedangkan bahan tambahannya adalah larutan aquadest steril, BPW (Buffer Posfat Water), dan juga media PCA (Plant Count Agar).



B. PERALATAN

Peralatan yang digunakan untuk praktek untuk pembuatan medium terdiri dari :


No.
Nama Alat
Jumlah (buah)
1.
Tabung reaksi
9
2.
Cawan petri
9
3.
Pipet
3
4
Erlenmeyer   500 ml
3
5
Autoclave
1
6.
Penangas Air
1

Bahan :
Acara
Nama bahan
Jumlah
1.   Pengujian kualitas susu metode MBRT
Susu Kambing Murni
100 ml

Methylen Blue Theosianat
50 ml
2.   Perhitungan jumlah koloni bakteri metode Hitung Cawan
Susu Kambing Murni
50 ml

BPW
100 ml

Aquadest
100 ml

PCA
100 ml


Cara Kerja :
·         Pengujian metode MBRT
1.  Masukkan 1 ml methylen blue ke dalam tabung reaksi yang bertutup ulir
2.  Masukkan susu kambing murni 10 ml yang telah dikocok dan dipanaskan sampai suhu 360C, encerkan sampai 10-3
3.  Balik tabung reaksi secara perlahan sebanyak 3 kali tanpa dikocok
4.  Amati perubahan warnanya setiap setengah jam dan catat waktu reduksi, yaitu 4/5 bagian contoh susu di dalam tabung reaksi berubah warna menjadi putih.
5.  Cocokkan hasil perhitungan waktu reduksi dengan tabel MBRT (lampiran).

·         Perhitungan Koloni Bakteri metode Hitung Cawan
1.  Masukkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml larutan pengencer BPW (Buffer Posfat Water)
2.  Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3, masukkan cawan petri
3.  Ambil 1 ml sampel lagi dan masukkan ke 9 ml larutan aquades steril.
4.  Lakukan pengenceran sampai 10-2 dan 10-3, masukkan cawan petri
5.  Tuangkan media PCA kira-kira 9 ml
6.  Homogenkan dengan cara melingkar dan bungkus
7.  Inkubasi selama 1 x 24 jam
8. Amati dan hitung jumlah koloni































III.  EVALUASI


A. ALAT EVALUASI :

  1. Yang bukan termasuk faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah:
a. kandungan nutrisi
b. kandungan air
c. kandungan oksigen
d. struktur kimiawi mikroorganisme
e. pH

  1. Teknik pemanasan pada susu segar yang bertujuan untuk menghilangkan bakteri patogen adalah:
a. sterilisasi      b. pasteurisasi    c. neutralisasi  d. blanching  e. exhausting

  1. Dibawah ini yang bukan termasuk bakteri patogen pada susu adalah:
    a. Bacillus cereus   
b. Campylobacter jejuni     
c. Salmonella spp.    
d. Yersinia enterocolitica  
e. Lactobacillus acidophilus

  1. Dibawah ini bukan termasuk bakteri yang masuk dalam kelas probiotik pada susu adalah:
    a. Listeria monocytogenes   
b. Bifidobacterium bifidum     
c. Lactobacillus rhamnosus    
d. Bifidobacterium breve  
e. Lactobacillus acidophilus

  1. Perhitungan waktu reduksi metode MBRT adalah pada kondisi:  
a. 1/5 bagian dari susu berubah menjadi putih
b. 2/5 bagian dari susu masih berwarna biru
c. 3/5 bagian dari susu berubah menjadi putih
d. 4/5 bagian dari susu berubah menjadi putih
e. 4/5 bagian dari susu masih berwarna biru

  1. Susu termasuk dalam kategori jelek (poor), apabila waktu reduksi nya :
a.  < 2 jam        b. 2-3 jam         c. 3-4 jam    d. 4-5 jam   
e.  > 5 jam

  1. Pada pengujian MBRT, Methylen Blue akan tereduksi menjadi Methylen White karena :
a.30 oC         b. 35 oC       c. 40 oC       d.  45 oC         e. 50 oC

  1. Dalam pengujian hitung cawan dilakukan pengenceran sampel sampai 10-2. Untuk menghasilkan 250ml larutan, maka larutan sampel yang dibutuhkan sebanyak :
a. 1ml       b. 10ml        c. 2,5ml         d. 25ml         e. 5ml

  1. Indikator positif adanya bakteri pada uji penduga adalah:
a.Warna hijau    b.Warna merah        c.Terbentuk gas          d. Warna biru             e. Warna ungu

  1. E.Coli merupakan bakteri yang berasal dari:
a. Kotoran hewan dan manusia      b. Tanaman yang mati      c. Sampah organik    d. Sampah anorganik                     e. Udara bebas











B.KUNCI JAWABAN :

   
No.
Jawaban
No.
Jawaban
1
D
6
                  D
2
C
7
B
3
A
8
B
4
A
9
C
5
A
10
A




























IV. PENUTUP

         Setelah menyelesaikan modul ini dan dari hasil evaluasinya anda dinyatakan kompeten dalam menguji kualitas susu sesuai modul ini, maka anda dapat melanjutkan ke kompetensi/topik/modul berikutnya. Mintalah pada guru pembimbing/instruktur untuk dapat melakukan uji kompetensi yang penilaiannya langsung dari pihak industri/Lembaga Sertifikasi Profesi yang relevan atau anda dapat menunjukkan hasil yang berupa nilai dari guru pembimbing/isntruktur atau port folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi pihak industri/lembaga sertifikasi profesi. Selanjutnya dari hasil tersebut jika memenuhi standar yang dipersyaratkan anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi/ Dunia industri.


LAMPIRAN

1.  Tabel MBRT

Kualitas Susu
Waktu Reduksi
Sangat Bagus
> 5 jam
Bagus
4-5 jam
Sedang
3-4 jam
Buruk
< 2 jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar