Rabu, 16 Desember 2015

PENGUJIAN MIKROBIOLOGI



KATA PENGANTAR


       Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Diklat Mikrobiologi ini.
       Modul ini merupakan salah satu pedoman pembelajaran bagi siswa agar para siswa akan lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru atau pembimbing.
Kebutuhan modul sangat penting bagi semua sekolah pada umumnya dan Sekolah Kejuruan pada khususnya, terutama yang terkait dengan aplikasi teori atau teknologi yang diberikan.
Secara garis besar mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajarai semua jenis mikroba, baik yang termasuk ke dalam golongan tumbuhan-tumbuhan maupun hewan, seperti bakteri,  kapang (Mould), khamir (Yeast), ganggang dan protozoa.
Pengertian secara modern adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang diklasifikasikan sebagai golongan terendah dari tumbuh-tumbuhan, yaitu bakteri, kapang (Mould), dan khamir (Yeast). Dengan demikian mikrobiologi hasil pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang bakteri, kapang (Mould), dan khamir (Yeast).  yang mempunyai sifat merusak hasil pertanian, juga yang dapat digunakan di dalam pengolahan hasil pertanian.
Untuk tumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme dibutuhkan nutrisi yang sesuai dengan sifat-sifat mikroorganisme dalam memanfaatkan nutrisi. Seperti halnya bakteri misalnya yang senang dengan bahan berprotein.

Dalam modul ini akan dibahas bagaimana cara melakukan analisa bebagai macam sampel produk secara mikrobiologi dan juga untuk mengetahui ke hygienitas karyawan dan lingkungan produksi meliputi
 1).  Analisa TPC
 2).  Analisa Yeast metode pour plate
 3).  Analisa Mould metode pour plate
4). Analisa  Coliform metode pour plate
5). Analisa Swab tes
Berdasar asalnya mikroorganisme tersebar luas di alam ini, begitu pula medianya. Bakteri biasanya berada di air, tanah maupun bahan berprotein, kapang biasanya hinggap di kulit kayu atau bahan berkarbohidrat sedang khamir senang pada bahan yang bergula misal pada buah-buahan.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Semoga modul ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
 


Temanggung,  16 Desember 2015


              Penyusun

















I. PENDAHULUAN

A.DESKRIPSI

       Modul Analisa ini merupakan unit kompetensi inti. Modul ini mencakup kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas  pengujian mikrobiologi pangan dengan baik dan benar
       Modul ini dibagi menjadi empat kegiatan belajar yaitu :
 1).  Analisa TPC
 2).  Analisa Yeast metode pour plate
 3).  Analisa Mould metode pour plate
 4). Analisa  Coliform metode pour plate
 5).  Analisa Swab Test

       Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu memahami tentang teori yang di ajarkan dan juga mampu melakukan praktek analisa mikrobilogi secara langsung dengan baik dan benar. Kompetensi yang dimiliki tersebut dapat digunakan pada pengujian secara mikrobiologis di industri kelak kalau siswa sudah bekerja.

B. PRASYARAT
           Modul ini digunakan bagi siswa yang telah mempelajari kompetensi sebelumnya yaitu mengenal ruang lingkup mikrobiologi, morphplogi mikroba sehingga para siswa akan mudah memahami modul ini. Disamping itu para siswa mempelajari tentang :

  1. Pemilihan bahan yang benar
  2. Faktor-faktor keberhasilan dalam mekakukan analisa produk, swab karyawan, dan hyginitas linkungan secara mikrobiologi.
  3. Sanitasi bahan dan alat
  4. Perlakuan aseptis dan sterilisasi
Disamping itu peserta diklat harus mempunyai kemampuan :

  1. Memilih bahan  dan menangani bahan untuk melakukan analisa
  2. Memilih dan menyiapkan peralatan praktek
  3. Mencairkan medium
  4. Melakukan sterilisasi peralatan
  5. Menginokulasi mikroba
  6. Menginkubasi mikroba yang telah ditanam
  7. Menghitung jumlah mikroba
  8. Mengamati hasil percobaan

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
           
            Agar tercapai tujuan pembelajaran modul ini, kegiatan yang harus anda lakukan adalah :
1.      Baca dan pelajari isi modul dengan baik dan berurutan, tahap demi tahap.
2.      Catat hal-hal yang belum dipahami dan didiskusikan dengan guru
3.      Kerjakan tugas-tugas yang terdapat dalam modul. Sediakan buku khusus untuk mencatat hasil-hasilnya dan kemudian memeriksa jawaban dengan kunci jawaban ( jangan dibalik).
4.      Membaca lembar kerja
5.      Memilih bahan
6.      Mencairkan medium
7.      Mempersiapkan dan mensterilkan  peralatan yang digunakan
8.      Menghitung mikroba
9.      Mengerjakan soal evaluasi
10.  Guru akan bertindak sebagai fasilitator, motivator dan organisator dalam kegiatan pembelajaran ini.




Peran guru, antara lain:

  1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
  2. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
  3. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
  4. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
  5. Mengorganisasikan kerja kelompok
  6. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya
  7. Melaksanakan penilaian
  8. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari suatu kompetensi, hal-hal yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya
  9. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.


D. TUJUAN AKHIR
      
1.      Siswa mampu melakukan persipan sampel untuk analisa
2.      Siswa mampu memilih dan menyiapkan peralatan
3.      Siswa mampu mensterilkan peralatan
4.      Siswa mampu menyiapkan  medium
5.      Siswa mampu menuang medium
6.      Siswa mampu menginokulasi mikroba
7.      Siswa mampu melakukan penghitungan mikroba




E. KOMPETENSI

     Melakukan analisa sampel :
Sub Kompetensi
Kriteria Untuk Kerja
1.      Analisa TPC (total plate count)
1. Persiapan alat
2. Persiapan  media
3. Persiapan sampel analisa
4. Pengenceran media
5. Penuangan media
6. Inokulasi
7. Inkubasi
8. perhitungan koloni

2. Analisa  bakteri, Kapang, dan Khamir dengan metode Pour plate
1. Persiapan alat dan Bahan
2. Persiapan Media
3. Persiapan Sampel
4. Pengenceran media
5. Penuangan media
6. Inokulasi
7. Inkubasi
8. Penghitungan Koloni

3. Swab Test
1. Persiapan alat dan bahan
2.  Swab test
3. Pengenceran media
4. Penuangan Media
5. inokulasi
6. inkubasi
7. penghitungan koloni


F. CEK KEMAMPUAN


Apakah peserta didik dapat menjelaskan hal-hal tersebut dibawah ini
Ya
Tidak
2.      Pengertian analisa TPC
ü   

2. Langkah kerja untuk melakukan analisa uji mikrobiologi
ü   

3.  Memilih media untuk analisa
ü   

4.  Pengertian dan macam-macam sterilisasi
ü   

5.  Cara penghitungan koloni
ü   

6.      Faktor-faktor keberhasilan di dalam analisa sampel  dan swab test
ü   


Jika anda dapat menjelaskan pertanyaan tersebut di atas, anda dapat mengajukan uji kompetensi.
















II. PEMBELAJARAN

A.RENCANA BELAJAR

  Kompetensi         : Menerapkan analisa mikrobiologi pangan
  Sub Kompetensi : Menyiapkan alat dan bahan untuk analisa

Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat belajar
Alasan perubahan
Tanda tangan guru
Sterilisasi alat
21/03/2013
07.15 – 08.00
LAB. Mikrobiologi


Pembuatan media
21/03/2013
08.00 – 08.15
LAB. Mikrobiologi


Sterilisasi media
21/03/2013
08.15 – 08.45
LAB. Mikrobiologi


Pembuatan pepton water
21/03/2013
08.45 – 09.05
LAB. Mikrobiologi




Kompetensi         : Menerapkan analisa mikrobiologi pangan
Sub Kompetensi : Melakukan persiapan sampel

Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat belajar
Alasan perubahan
Tanda tangan guru
Pemberian kode pada sampel
21/03/2013
09.05 – 09.10
LAB. mikrobiologi


Penimbangan sampel
21/03/2013
09.10 – 09.15
LAB. Mikrobiologi


   Kompetensi         : Menerapkan analisa mikrobiologi pangan
Sub Kompetensi : Inokulasi dan penghitungan koloni

Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat belajar
Alasan perubahan
Tanda tangan guru
Pemberian kode pada petridish
21/03/2013
09.15 – 09.20
LAB. mikrobiolgi


Pengenceran sampel
21/03/2013
09.20 – 09.30
LAB. mikrobiolgi


Penuangan media
21/03/2013
09.30 – 09.45
LAB. mikrobiolgi


Inkubasi
21/03/2013- 23/03/2013
09.45 – 09.45
LAB. mikrobiolgi


Penghitungan koloni
23/03/2013
09.45 – selesai
LAB. Mikrobiolgi





B. KEGIATAN BELAJAR

1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyiapkan alat dan bahan untuk analisa
2. Siswa mampu memilih dan menyiapkan media
3. Siswa mampu mensterilkan peralatan
4   Siswa mampu menyiapkan medium
5. Siswa mampu melakukan pengenceran
         6. Siswa mampu menginokulasi mikroba
         7. Siswa mampu melakukan penhitungan koloni



2. Uraian Materi
Analisa mikrobiologi adalah analisa yang di gunakan untuk  mengidentifikasi mikroorganisme pada sampel uji. Analisa ini digunakan pada industry pangan dan obat- obatan untuk mengetahui kualitas produk secara mikrobiologi. Di industry makanan khususnya pada pengolahan mie instan sangat perlu dilakukan untung menentukan apakah produk yang dihasilkan layak atau tidak untuk dikonsumsi.
Mie instan adalah olahan dari tepung terigu yang dilakukan pengolahan sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk mie instan dengan prinsip pengeringan dengan pengovenan ataupun penggorengan, pengecekan mikrobiologi meliputi pada pengecekan raw material atau bahan baku, pengecekan pada tahap pembuatan atau proses, dan pengecekan pada saat produk jadi dan pengecekan produk pada tahap umur simpan atau shelf life. macam macam analisa mikrobiologi pada produk mie instan antara lain:

·         Total Plate Count (TPC) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam bahan pangan. Metode hitungan cawan (TPC) merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam analisa, karena koloni dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
·         Prinsip pengujian Total Plate Count adalah untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media agar. Dalam pengujian ini media yang digunakan adalah PCA (Plate Count Agar), sedangkan untuk reagen adalah BPDW (Buffered Phosphate Distilled Water). Langkah yang dilakukuan untuk pengujian ini adalah sebagai berikut:

1.    Masukkan sebanyak 1 mL suspensi dari setiap pengenceran ke dalam cawan petri secara duplo.
2.    Tambahkan 15 – 20 mL PCA steril yang sudah didinginkan hingga suhu 45 ± 1oC pada masing – masing cawan yang sudah berisi suspensi. Supaya larutan dan media tercampur seluruhnya, lakukan pemutaran cawan ke depan dan ke belakang atau membentuk angka delapan dan diamkan sampai menjadi padat.
3.    Inkubasikan pada temperatur 34 – 36oC selama 24 – 48 jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik.
Setelah diinkubasi, dilakukan perhitugan koloni pada setiap petri. Cara untukmenghitung koloni (interprestasi hasil) adalah:
1.      Hitung koloni pada setiap seri pengenceran kecuali cawan petri yang berisi koloni menyebar (Spreader Colonies). Pilih cawan yang mempunyai jumlah koloni 25 – 250. Hitung rata – rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor pengenceran. Nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.
2.      Jika salah satu dari dua cawan petri terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25 atau lebih besar 250, hitung rata – rata jumlah koloni kalikan dengan faktor pengenceran, dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per milililiter atau gram.
3.      Jika hasil dari dua pengenceran jumlahnya berturut – turut terletak antara 25 – 250 koloni, hitung jumlah koloni dari masing – masing pengenceran, dan hitung rata – rata jumlah koloni dari kedua pengenceran tersebut. Jika jumlah yang tertinggi lebih besar dari dua kali jumlah yang terkecil, nyatakan jumlah yang kecil sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.
4.      Jika rata – rata jumlah koloni masing – masing cawan petri tidak terletak antara 25 dan 250 koloni, hitung jumlah koloni seperti pada poin (1) dan (2), dan nyatakan sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.
5.      Jika jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni, maka setiap dua cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi ke dalam 2, 4, atau 8 sektor. Hitung jumlah koloni dalam satu bagian atau lebih. Untuk mendapatkan jumlah koloni dalam satu petri, hitung rata – rata jumlah koloni, dan kalikan dengan faktor pembagi dan pengenceran. Nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram.
6.      Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni, maka jumlah koloni yang didapat = 8 x 200 (1600), dikalikan dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat (lebih besar dari 1600 X faktor pengenceran).
7.      Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri, nyatakan jumlah bakteri perkiraan lebih kecil dari 1 dikalikan degan pengenceran yang terendah (<10).
8.      Menghitung Spreader Colonies
Jenis Spreader Colonies yaitu:
a.         Merupakan rantai yang tidak terpisah – pisah.
b.        Perambatan yang terjadi di antara cawan petri dan media.
c.         Perambatan yang terjadi pada pinggir atau permukaan media.
Kalau hanya terjadi 1 perambatan (seperti rantai) maka koloni dianggap 1. Tetapi bila 1 atau lebih rantai terbentuk dan yang berasal dari sumber yang berpisah – pisah, maka tiap sumber dihitung sebagai 1 koloni.
Bila (b) dan (c) terjadi maka sebaiknya analisa diulang karena koloni dalam keadaan semacam ini sukar dihitung.
9.      Pembulatan Angka
Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah koloni perkiraan hanya 2 angka penting yang digunakan, yaitu angka pertama dan kedua (dimulai dari kiri), sedangkan angka yang ketiga diganti dengan ‘0’ apabila kurang dari 5. Dan apabila 5 atau lebih, dijadikan 1 yang ditambahkan pada angka kedua.
Contoh :   523.000 dilaporkan sebagai 520.000 (5,2 X 105)
                  83.600 dilaporkan sebagai 84.000 (8,4 X 104)

·         Uji Kapang dan Khamir
Prinsip pengujian ini adalah mengamati dan menghitung Pertumbuhan kapang dan khamir dalam media yang cocok, setelah diinkubasikan pada suhu 36oC ± 1oC selama 2 X 24 jam. Reagen yang digunakan untuk analisa ini adalah Phosphate Buffered Dilution Water, sedangkan media yang digunakan adalah Potato Dextrose Agar (PDA).
Metode tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian menuangkannya pada petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi pada dasar petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.
Dalam melakukan analisa ini, sampel yang telah dipreparasi dan dihomogenisasi dipipet dari masing-masing contoh pengenceran sebanyak 1mL ke dalam cawan petri steril. Setelah itu dilakukan penuangan media PDA steril bersuhu 45oC ± 1oC sebanyak 15 – 20 mL ke dalam cawan petri dan goyangkan cawan petri sedemikian rupa sehingga campuran tersebar merata. Diamkan hingga beku, dan inkubasikan secara terbalik pada suhu 36oC ± 1oC selama 2 X 24 jam. Terakhir adalah melakukan pengamatan dan mitung koloni kapang – khamir yang tumbuh. Pengujian ini sekaligus bisa menetukan banyaknya kapang dan khamir suatu sampel, karena langkah analisa serta media yang sama, yang membedakan hanyalah penampakan fisik dari kapang dan khamir. Koloni kapang biasanya suram dan berbulu, sedangkan koloni khamir berwarna putih dan licin (bau asam)
·         Swab test ditujukan untuk memeriksa permukaan dan menentukan konsentrasi tinggi residu aktif yang tidak mudah terdeteksi oleh inspeksi visual. Swab test memiliki keunggulan, yaitu kontaminan yang terdeteksi menandakan bahwa pembersihan kurang cukup, sehingga perlu pembersihan ulang. Swab artinya menyeka, merupakan suatu alat yang dapat dibuat dari sebatang lidi dan kapas yang di puntal berbentuk seperti cotton bud, menggunakan lidi yang tahan panas ketika disterilkan pada suhu 1210C.
Medium yang digunakan untuk inokulasi adalah Lactose Broth. LB untuk perbanyakan Salmonella dan bakteri coliform dari makanan, air susu, dan produk farmasi.
LB sering digunakan sebagai media pra-pengayaan ketika pengujian makanan dan produk susu untuk Salmonella spp. Dalam makanan kering atau diolah, spesies Salmonella dapat sublethally terluka dan dalam jumlah yang rendah. Kehadiran lain bakteri serta komponen dari sampel makanan dapat menghambat pertumbuhan dan pemulihan Salmonella. Pra-pengayaan dalam media nonselektif seperti LB memungkinkan untuk perbaikan kerusakan sel, mengencerkan zat beracun atau inhibisi, dan
memberikan keuntungan nutrisi Salmonella lebih dari bakteri lain.
LB secara luas digunakan dan termasuk banyak digunakan untuk prosedur pengujian makanan, produk susu dan bahan lainnya. LB juga digunakan untuk mendeteksi organisme coliform dalam air, produk susu, dan bahan lainnya.
Media-media yang dapat di gunakan dalam uji mikrobiologi ini antara lain:
1.      PCA (Plate Count Agar): Di gunakan sebagai media pertumbuhan bakteri
2.      YGC (Yeast Extract Glukose Agar Chlroumperical): Digunakan sebagai media pertumbuhan khamir dan kapang
3.      VRBGA (Violet Red Bile Glukose Agar): Digunakan sebagai media pertumbuhan Coliform
4.      Pepton: sebagai bahan pengencer

a.      Alat dan Bahan

Alat dan bahan  yang digunakan untuk  persiapan media hingga perhitungan koloni dari sampel yang dianalisa antara lain :


1.      Sampel uji
2.      Alcohol 70 %
3.      Media PCA, YGC, dan VRBGA
4.      Pepton water
5.      Gunting
6.      Culture Tabs
7.      Aquadest
8.      Cawan petri
9.      Gelas ukur
10.  Mikro pipet
11.  Colony Counter
12.  Timbangan
13.  Botol media
14.  Plastik sampel steril
15.  Inkubator
16.  Autoclave
17.  Hot palte
18.  Stick swab test
19.  Pen OPF permanen



b. Sterilisasi

        Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan suatu bahan ataupun alat dari semua kehidupan, dalam hal ini terutama kehidupan jasad renik.
Dalam setiap perlakuan praktek mikrobiologi dapat dikatakan bahwa sterilisasi merupakan kunci berhasilnya setiap percobaan yang dilakukan, hal ini disebabkan karena dalam setiap percobaan yang berhubungan dengan kegiatan jasad renik diperlukan alat [dan bahan yang steril.
Sterilisasi yang digunakan tergantung pada macam alat dan bahan yang akan disterilkan. Adapun macam-macam sterilisasi adalah sebagai berikut:




1.Sterilisasi phisis :

Yang termasuk sterilisasi phisis adalah sterilisasi dengan udara panas/udara kering, sterilisasi dengan uap panas dan sterilisasi dengan radiasi.
Sterilisasi dengan udara panas/kering pada umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas. Peralatan yang digunakan untuk sterilisasi adalah Hot air sterilizer atau Oven dengan suhu 170o-180o C dalam waktu 90 – 120 menit.
Sterilisasi dengan uap panas prinsipnya adalah memanaskan air dengan menggunakan uap panas yang keluar untuk sterilisasi. Ini dibedakan menjadi 2 yaitu sterilisasi dengan menggunakan uap air panas dan sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Sterilisasi dengan uap air panas menggunakan suhu 100o C selama 30-60 menit, sedang untuk sterilisasi uap bertekanan dilakukan pada suhu 121o C dengan tekanan 2 atmosfir selama 15-20 menit
Sterilisasi dengan radiasi biasanya menggunakan sinar yang mempunyai daya germiside dan berdaya merusak mikroba. Seperti sinar dengan gelombang pendek misal sinar ultra violet.

2. Sterilisasi Khemis
Sterilisasi ini biasanya untuk sterilisasi alat dari stainlessteel atau gelas dengan bahan yang digunakan umumnya adalah alkohol.


3.      Peralatan :

Alat - alat yang digunakan untuk  persiapan media hingga perhitungan koloni dari sampel yang dianalisa yang meliputi pengujian
A.  Perhitungan TPC
B.   Menghitung yeast dg metode  Pour plate
C.  Menghitung mold dg metode  Pour plate
D. Menghitung Coliform dengan Metode  Pour plate
E. Swab test

No.
Nama Alat
Jumlah (buah)
1.
Timbangan
1 buah
2.
Beaker glass
1 buah
3.
Hot plate
1 buah
4
Stirer
1 buah
5
Botol media
1 buah
6.
Autoclave
1 buah
7.
Mikro pipet
1 buah
8.
Colony Counter
1 buah
9.
Cawan petri
3 buah
10.
Botol media
1 buah
11.
Plastik sampel steril
1 buah
12.
Inkubator
1 buah
13.
Gunting
1 buah
14.
Pen OPF permanen
1 buah


4. Bahan :
Acara
Nama bahan
Jumlah
1. Menghitung TPC
Peptone Water
3 tubes

Sampel Uji
5 gram

Alkohol 70 %
Secukupnya

Media PCA
± 15 ml
2. Menghitung yeast dg metode  
Peptone Water
3 tubes
    Pour plate
Sampel Uji
5 gram

Alkohol 70 %
Secukupnya

Media YGC
± 15 ml
3. Menghitung mold dg metode  
Peptone Water
3 tubes
    Pour plate
Sampel Uji
5 gram

Alkohol 70 %
Secukupnya

Media YGC
± 15 ml
4.Menghitung Coliform dengan
Peptone Water
3 tubes
   Metode  Pour plate
Sampel Uji
5 gram

Alkohol 70 %
Secukupnya

Media VRBA
± 15 ml
5. Swab test
Peptone Water
3 tubes

Alkohol 70 %
Secukupnya

Media PCA & YGC
@± 15 ml



5.Cara Kerja :

A.     Menghitung TPC :
1.      Timbang 5 gram sampel uji ke dalam Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.       Kocok hingga homogen
3.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1, masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga homogen sebagai tahap pengenceran 2
4.      Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2, masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny sebagai tahap pengenceran 3
5.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke dalam 1 petridish steril, tuang media PCA steril  bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke dalam petridish yang berisi sampel.
6.      Goyangkan cawan petri dengan hati- hati agar sampel homogeny dengan media.
7.      Lakukan pengujian blanko terhadap media steril
8.      Biarkan hingga campuran dalam petridish mebeku
9.      Inkubasi terbaik pada suhu 34-36oC selama ±48 jam
10.  Hitung semua koloni yang tumbuh menggunakan colony counter
11.  Hitung koloni rata-rata jumlah kolony & kalikan dengan FP

B.     Analisa Yeast Metode Pour plate
1.      Timbang 5 gram sampel uji ke dalam Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.      Kocok hingga homogen
3.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1, masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga homogen sebagai tahap pengenceran 2
4.      Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2, masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny sebagai tahap pengenceran 3
5.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke dalam 1 petridish steril, tuang media YGC steril  bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke dalam petridish yang berisi sampel.
6.      Goyangkan cawan petri dengan hati- hati agar sampel homogeny dengan media.
7.      Lakukan pengujian blanko terhadap media steril
8.      Biarkan hingga campuran dalam petridish mebeku
9.      Inkubasi terbaik pada suhu 25oC selama 5 hari.
10.  Hitung semua koloni yang tumbuh menggunakan colony counter
11.  Hitung koloni rata-rata jumlah kolony & kalikan dengan FP

C.     Analisa Mould Metode Pour Plate

1.      Timbang 5 gram sampel uji ke dalam Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.      Kocok hingga homogen
3.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1, masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga homogen sebagai tahap pengenceran 2
4.      Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2, masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny sebagai tahap pengenceran 3
5.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke dalam 1 petridish steril, tuang media YGC steril  bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke dalam petridish yang berisi sampel.
6.      Goyangkan cawan petri dengan hati- hati agar sampel homogeny dengan media.
7.      Lakukan pengujian blanko terhadap media steril
8.      Biarkan hingga campuran dalam petridish mebeku
9.      Inkubasi terbaik pada suhu 25oC selama 5 hari.
10.  Hitung semua koloni yang tumbuh menggunakan colony counter
11.  Hitung koloni rata-rata jumlah kolony & kalikan dengan FP

D.     Analisa Coliform metode pour plate
1.      Timbang 5 gram sampel uji ke dalam Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.      Kocok hingga homogen
3.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1, masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga homogen sebagai
 tahap pengenceran 2
4.      Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2, masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny sebagai tahap pengenceran 3
5.      Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke dalam 1 petridish steril, tuang media VRBGA steril  bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke dalam petridish yang berisi sampel.
6.      Goyangkan cawan petri dengan hati- hati agar sampel homogeny dengan media.
7.      Lakukan pengujian blanko terhadap media steril
8.      Biarkan hingga campuran dalam petridish mebeku
9.      Inkubasi terbaik pada suhu 35oC selama  24 jam.
10.  Hitung semua koloni yang tumbuh menggunakan colony counter
11.  Hitung koloni rata-rata jumlah kolony & kalikan dengan FP

  1. Swab test
1.      persiapan alat untuk pembuatan medium.
2.      larutkan 13 gram  lactosa brooth dalam 1 liter air murni.
3.      Bagikan dalam tabung uji yang berisi tabung durham.
4.      Sterilisasi dengan autoclave selama 15 menit.
(indikator : apabila warna medium dalam tabung reaksi berubah menjadi kuning pucat oleh cahaya )
5.      Lakukan swab terhadap peralatan atau mesin yang akan di uji dengan mengusapkan swab yang berbentuk lidi dengan kapas diujungnya, kemudian masukkan dalam tabung uji yang berisi medium dan tutup rapat.
6.      Inkubasi spada suhu 35 ± 20 C dan periksa pertumbuhan setelah 48 jam.
7.      Amati ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba.















III.  EVALUASI

A. ALAT EVALUASI :

     1. Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah koloni mikroba tanpa menggunakan mikroskop :


      a. TPC
       b. Pour Plate
       c. YGC
       d. Spread pale
       e. TCP



2.  Dalam analisa mikrobiologi di perusahaan sering digunakan analisa mikro metode TPC Tahapan analisa TPC secara berurutan: 
a. Pembuatan media, preparasi sampel, inkubasi, inokulasi.
b.                        Preparasi sampel, inokulasi, pembuatan media, inkubasi.
c. Preparasi sampel, pembuatan media, inokulasi, inkubasi.
d.                        Inokulasi, inkubasi, preparasi sampel, pembuatan media.

3. Dalam analisa mikrobiologi beberapa faktor sangat mempengaruhi keberhasilannya, antara lain merupakan dari faktor biakan itu sendiri, Berikut merupakan ciri media biakan yang baik:
a. Dikondisikan dalam suasana asam
b.                        Terpenuhinya kondisi oksigen yang diperlukan.
c. Dikondisikan dalam suasana basa.
d.                        RH yang sangat tinggi.

4.Pada sterilisasi alat harus dilakukan dengan suhu yang optimal sehingga alat steril dari berbagai macam mikroorganisme lain yang dapat mempengaruhi analisa itu sendiri. Sterilisasi pada alat dan pada medium dilakukan dengan oven  selama selang waktu
a. 90 menit                    b. 80 menit                 c. 70 menit                   d. 60 menit     e. 50 menit.

5. Serangga lanf salah satu faktor penyebar mikrobiologi, serangga berikut yang memungkinkan dihinggapi khamir  :
a. kecoak       b. Lalat            c. belalang        d. Kupu-kupu        e. ulat

6. Berbagai jenis bakteri ada yang berjenis thermofilik, mesofilik dan psikrofilik dalam memanfaatkan suhu, bakteri patogen  yang merugikan hidup pada suhu:
a. 17o C        b. 27o C   c. 37o C           d. 47o C          e. 57o C

7.Untuk mengetahui bahwa pada saat sterilisasi sudah berjalan dengan sempurna maka perlu untuk dilakukan pengujian menggunakan:
a.  Larutan  alkohol               b.  Kertas lakmus     c. Larutan buffer    
d.  NaOH                           e. Indikator biologi

8.Dalam analisa mikrobiologi ada berbagai  metode antara lain pour plate dan metode spread plate ,Pada analisa coliform dengan metode pourplate inkubasi yang optimal pada suhu dan waktu .
a. 330C selama 24 jam             b. 35 0C selama 24 jam            c. 350C selama 20 jam
d. 340C selama 20 jam             e. 300C selama 24 jam
9.Tempe merupakan salah satu produk yang diolah dengan jasa mikroorganisme yaitu jamur. Jamur yang sering tumbuh pada tempe:
a. Rhizopus oryzae                         b. Aspergillus flavus   c. Monillia sitophilla      d. Botrytis sp                            e. Penicillium expansum

10. Pada saat inokulasi bahan, dari perlakuan menangkap mikroba dari alam yang tidak perlu suasana aseptis:
 a. menangkap bakteri dengan air susu              b. Menangkap kapang dengan jeruk
      c. menangkap bakteri dengan tanah                  d. Menangkap khamir dengan madu    
e. menangkap kapang dengan tongkol jagung.






B.KUNCI JAWABAN :

   
No.
Jawaban
No.
Jawaban
1
A
6
C
2
C
7
E
3
B
8
B
4
A
9
A
5
D
10
E




IV. PENUTUP

      
Setelah menyelesaikan modul ini dan dari hasil evaluasinya anda dinyatakan kompeten dalam menangkap mikroba sesuai modul ini, maka anda dapat melanjutkan ke kompetensi/topik/modul berikutnya. Mintalah pada guru pembimbing/instruktur untuk dapat melakukan uji kompetensi yang penilaiannya langsung dari pihak industri yang relevan atau anda dapat menunjukkan hasil yang berupa nilai dari guru pembimbing/isntruktur atau port folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi pihak industri/lembaga sertifikasi profesi. Selanjutnya dari hasil tersebut jika memenuhi standar yang dipersyaratkan anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri.






















DAFTAR PUSTAKA

1. http//google/analisa_mikrobiologi_pangan//analisa_TPC/ilmu_pangan.blogspot.com
2. http://maiimut.blogspot.com/2011/12/pemeriksaan-mikrobiologi-swab-test.html

3 komentar:

  1. Makasih banyak ilmunya, sangat ringkas tapi mudah di pahami. Sukses terusss

    BalasHapus
  2. Best Bitcoin eWallet for 2021 - Xn-O80B910a26eepc81il5g.online
    Best Bitcoin eWallet for 2021 메리트 카지노 쿠폰 - Xn-O80B910a26eepc81il5g.online. Bitcoin eWallet for 2021 인카지노 - Xn-O80B910a26eepc81il5g.online. Top 10 Best 1xbet eWallet for 2021.

    BalasHapus
  3. Borgata Hotel Casino & Spa | Casino Hotel Spa | Biloxi - JTM
    Plan 오산 출장안마 to stay at Borgata Hotel Casino 용인 출장샵 & Spa, a 청주 출장마사지 34-story, 512-room hotel 익산 출장샵 with 남원 출장마사지 two full floors of luxury suites. Book your stay now!

    BalasHapus