KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Diklat Mikrobiologi ini.
Modul ini merupakan salah satu pedoman
pembelajaran bagi siswa agar para siswa akan lebih memahami materi yang
disampaikan oleh guru atau pembimbing.
Kebutuhan modul sangat penting bagi semua sekolah pada
umumnya dan Sekolah Kejuruan pada khususnya, terutama yang terkait dengan
aplikasi teori atau teknologi yang diberikan.
Secara garis besar mikrobiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajarai semua jenis mikroba, baik yang termasuk ke
dalam golongan tumbuhan-tumbuhan maupun hewan, seperti bakteri, kapang (Mould),
khamir (Yeast), ganggang dan
protozoa.
Pengertian secara modern adalah ilmu yang mempelajari
tentang makhluk hidup yang diklasifikasikan sebagai golongan terendah dari
tumbuh-tumbuhan, yaitu bakteri, kapang (Mould),
dan khamir (Yeast). Dengan demikian
mikrobiologi hasil pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang bakteri,
kapang (Mould), dan khamir (Yeast). yang mempunyai sifat merusak hasil pertanian,
juga yang dapat digunakan di dalam pengolahan hasil pertanian.
Untuk tumbuh dan
berkembangbiaknya mikroorganisme dibutuhkan nutrisi yang sesuai dengan sifat-sifat
mikroorganisme dalam memanfaatkan nutrisi. Seperti halnya bakteri misalnya yang
senang dengan bahan berprotein.
Dalam modul ini
akan dibahas bagaimana cara melakukan analisa bebagai macam sampel produk
secara mikrobiologi dan juga untuk mengetahui ke hygienitas karyawan dan
lingkungan produksi meliputi
1).
Analisa TPC
2). Analisa Yeast metode pour
plate
3).
Analisa Mould metode pour plate
4). Analisa Coliform metode pour plate
5). Analisa Swab tes
Berdasar asalnya mikroorganisme
tersebar luas di alam ini, begitu pula medianya. Bakteri biasanya berada di
air, tanah maupun bahan berprotein, kapang biasanya hinggap di kulit kayu atau
bahan berkarbohidrat sedang khamir senang pada bahan yang bergula misal pada
buah-buahan.
Penyusun menyadari bahwa modul
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penyusun harapkan.
Semoga modul ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Temanggung, 16 Desember 2015
Penyusun
I. PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI
Modul Analisa ini merupakan unit
kompetensi inti. Modul ini mencakup kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas pengujian mikrobiologi pangan dengan baik dan benar
Modul ini dibagi menjadi empat kegiatan
belajar yaitu :
1). Analisa
TPC
2). Analisa Yeast metode pour
plate
3). Analisa
Mould metode pour plate
4). Analisa Coliform metode pour plate
5).
Analisa Swab Test
Setelah menyelesaikan modul ini peserta
didik diharapkan mampu memahami tentang teori yang di ajarkan dan juga mampu
melakukan praktek analisa mikrobilogi secara langsung dengan baik dan benar. Kompetensi
yang dimiliki tersebut dapat digunakan pada pengujian secara mikrobiologis di
industri kelak kalau siswa sudah bekerja.
B.
PRASYARAT
Modul ini digunakan bagi siswa yang
telah mempelajari kompetensi sebelumnya yaitu mengenal ruang lingkup
mikrobiologi, morphplogi mikroba sehingga para siswa akan mudah memahami modul
ini. Disamping itu para siswa mempelajari tentang :
- Pemilihan bahan yang benar
- Faktor-faktor keberhasilan dalam mekakukan analisa produk, swab karyawan, dan hyginitas linkungan secara mikrobiologi.
- Sanitasi bahan dan alat
- Perlakuan aseptis dan sterilisasi
Disamping itu peserta diklat
harus mempunyai kemampuan :
- Memilih bahan dan menangani bahan untuk melakukan analisa
- Memilih dan menyiapkan peralatan praktek
- Mencairkan medium
- Melakukan sterilisasi peralatan
- Menginokulasi mikroba
- Menginkubasi mikroba yang telah ditanam
- Menghitung jumlah mikroba
- Mengamati hasil percobaan
C.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar tercapai tujuan pembelajaran
modul ini, kegiatan yang harus anda lakukan adalah :
1.
Baca dan pelajari isi modul dengan baik
dan berurutan, tahap demi tahap.
2.
Catat hal-hal yang belum dipahami dan
didiskusikan dengan guru
3.
Kerjakan tugas-tugas yang terdapat dalam
modul. Sediakan buku khusus untuk mencatat hasil-hasilnya dan kemudian
memeriksa jawaban dengan kunci jawaban ( jangan dibalik).
4.
Membaca lembar kerja
5.
Memilih bahan
6.
Mencairkan medium
7.
Mempersiapkan dan mensterilkan peralatan yang digunakan
8.
Menghitung mikroba
9.
Mengerjakan soal evaluasi
10.
Guru akan bertindak sebagai fasilitator,
motivator dan organisator dalam kegiatan pembelajaran ini.
Peran guru, antara lain:
- Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
- Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
- Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
- Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
- Mengorganisasikan kerja kelompok
- Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya
- Melaksanakan penilaian
- Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari suatu kompetensi, hal-hal yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya
- Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
D.
TUJUAN AKHIR
1.
Siswa mampu melakukan persipan sampel
untuk analisa
2.
Siswa mampu memilih dan menyiapkan
peralatan
3.
Siswa mampu mensterilkan peralatan
4.
Siswa mampu menyiapkan medium
5.
Siswa mampu menuang medium
6.
Siswa mampu menginokulasi mikroba
7.
Siswa mampu melakukan penghitungan mikroba
E. KOMPETENSI
Melakukan analisa sampel :
Sub Kompetensi
|
Kriteria Untuk Kerja
|
1.
Analisa TPC (total plate count)
|
1. Persiapan
alat
2. Persiapan media
3.
Persiapan sampel analisa
4.
Pengenceran media
5.
Penuangan media
6.
Inokulasi
7.
Inkubasi
8.
perhitungan koloni
|
2. Analisa
bakteri, Kapang, dan Khamir dengan metode Pour plate
|
1. Persiapan
alat dan Bahan
2. Persiapan
Media
3. Persiapan
Sampel
4. Pengenceran media
5. Penuangan media
6. Inokulasi
7. Inkubasi
8. Penghitungan Koloni
|
3. Swab Test
|
1. Persiapan
alat dan bahan
2. Swab test
3. Pengenceran
media
4. Penuangan Media
5. inokulasi
6. inkubasi
7. penghitungan koloni
|
F. CEK KEMAMPUAN
Apakah peserta didik dapat menjelaskan hal-hal tersebut
dibawah ini
|
Ya
|
Tidak
|
2.
Pengertian analisa TPC
|
ü
|
|
2.
Langkah kerja untuk melakukan analisa uji mikrobiologi
|
ü
|
|
3. Memilih media
untuk analisa
|
ü
|
|
4. Pengertian
dan macam-macam sterilisasi
|
ü
|
|
5. Cara penghitungan koloni
|
ü
|
|
6.
Faktor-faktor keberhasilan di dalam analisa
sampel dan swab test
|
ü
|
Jika anda dapat menjelaskan
pertanyaan tersebut di atas, anda dapat mengajukan uji kompetensi.
II.
PEMBELAJARAN
A.RENCANA BELAJAR
Kompetensi : Menerapkan
analisa mikrobiologi pangan
Sub
Kompetensi : Menyiapkan
alat dan bahan untuk analisa
Jenis Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat belajar
|
Alasan perubahan
|
Tanda tangan guru
|
Sterilisasi alat
|
21/03/2013
|
07.15 – 08.00
|
LAB. Mikrobiologi
|
||
Pembuatan media
|
21/03/2013
|
08.00 – 08.15
|
LAB. Mikrobiologi
|
||
Sterilisasi media
|
21/03/2013
|
08.15 – 08.45
|
LAB. Mikrobiologi
|
||
Pembuatan pepton water
|
21/03/2013
|
08.45 – 09.05
|
LAB. Mikrobiologi
|
Kompetensi : Menerapkan analisa mikrobiologi pangan
Sub Kompetensi : Melakukan persiapan sampel
Jenis Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat belajar
|
Alasan perubahan
|
Tanda tangan guru
|
Pemberian kode pada sampel
|
21/03/2013
|
09.05 – 09.10
|
LAB. mikrobiologi
|
||
Penimbangan sampel
|
21/03/2013
|
09.10 – 09.15
|
LAB. Mikrobiologi
|
Kompetensi : Menerapkan analisa mikrobiologi pangan
Sub Kompetensi : Inokulasi dan penghitungan
koloni
Jenis Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat belajar
|
Alasan perubahan
|
Tanda tangan guru
|
Pemberian kode pada petridish
|
21/03/2013
|
09.15 – 09.20
|
LAB. mikrobiolgi
|
||
Pengenceran sampel
|
21/03/2013
|
09.20 – 09.30
|
LAB. mikrobiolgi
|
||
Penuangan media
|
21/03/2013
|
09.30 – 09.45
|
LAB. mikrobiolgi
|
||
Inkubasi
|
21/03/2013- 23/03/2013
|
09.45 – 09.45
|
LAB. mikrobiolgi
|
||
Penghitungan koloni
|
23/03/2013
|
09.45 – selesai
|
LAB. Mikrobiolgi
|
B.
KEGIATAN BELAJAR
1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyiapkan alat
dan bahan untuk analisa
2. Siswa mampu memilih dan
menyiapkan media
3. Siswa mampu mensterilkan
peralatan
4
Siswa mampu menyiapkan medium
5. Siswa mampu melakukan
pengenceran
6. Siswa
mampu menginokulasi mikroba
7. Siswa mampu melakukan penhitungan
koloni
2. Uraian Materi
Analisa mikrobiologi
adalah analisa yang di gunakan untuk
mengidentifikasi mikroorganisme pada sampel uji. Analisa ini digunakan
pada industry pangan dan obat- obatan untuk mengetahui kualitas produk secara
mikrobiologi. Di industry makanan khususnya pada pengolahan mie instan sangat
perlu dilakukan untung menentukan apakah produk yang dihasilkan layak atau
tidak untuk dikonsumsi.
Mie instan adalah olahan dari tepung terigu yang dilakukan pengolahan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk mie instan dengan prinsip
pengeringan dengan pengovenan ataupun penggorengan, pengecekan mikrobiologi
meliputi pada pengecekan raw material atau bahan baku, pengecekan pada
tahap pembuatan atau proses, dan pengecekan pada saat produk jadi dan
pengecekan produk pada tahap umur simpan atau shelf life. macam macam analisa mikrobiologi
pada produk mie instan antara lain:
·
Total Plate Count
(TPC) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba dalam bahan pangan. Metode hitungan cawan (TPC) merupakan metode yang
paling banyak digunakan dalam analisa, karena koloni dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
·
Prinsip pengujian Total
Plate Count adalah untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu
produk dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media
agar. Dalam pengujian ini media yang digunakan adalah PCA (Plate Count Agar),
sedangkan untuk reagen adalah BPDW (Buffered Phosphate Distilled Water).
Langkah yang dilakukuan untuk pengujian ini adalah sebagai berikut:
1.
Masukkan sebanyak 1 mL suspensi dari setiap
pengenceran ke dalam cawan petri secara duplo.
2.
Tambahkan 15 – 20 mL PCA steril yang sudah
didinginkan hingga suhu 45 ± 1oC pada masing – masing cawan yang
sudah berisi suspensi. Supaya larutan dan media tercampur seluruhnya, lakukan
pemutaran cawan ke depan dan ke belakang atau membentuk angka delapan dan
diamkan sampai menjadi padat.
3.
Inkubasikan pada temperatur 34 – 36oC
selama 24 – 48 jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik.
Setelah diinkubasi,
dilakukan perhitugan koloni pada setiap petri. Cara untukmenghitung koloni
(interprestasi hasil) adalah:
1.
Hitung koloni pada setiap seri pengenceran
kecuali cawan petri yang berisi koloni menyebar (Spreader Colonies). Pilih
cawan yang mempunyai jumlah koloni 25 – 250. Hitung rata – rata jumlah koloni
dan kalikan dengan faktor pengenceran. Nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri
per mililiter atau gram.
2.
Jika salah satu dari dua cawan petri terdapat
jumlah koloni lebih kecil dari 25 atau lebih besar 250, hitung rata – rata
jumlah koloni kalikan dengan faktor pengenceran, dan nyatakan hasilnya sebagai
jumlah bakteri per milililiter atau gram.
3.
Jika hasil dari dua pengenceran jumlahnya
berturut – turut terletak antara 25 – 250 koloni, hitung jumlah koloni dari
masing – masing pengenceran, dan hitung rata – rata jumlah koloni dari kedua
pengenceran tersebut. Jika jumlah yang tertinggi lebih besar dari dua kali
jumlah yang terkecil, nyatakan jumlah yang kecil sebagai jumlah bakteri per
mililiter atau gram.
4.
Jika rata – rata jumlah koloni masing – masing
cawan petri tidak terletak antara 25 dan 250 koloni, hitung jumlah koloni
seperti pada poin (1) dan (2), dan nyatakan sebagai jumlah bakteri per
mililiter atau gram.
5.
Jika jumlah koloni dari semua pengenceran
lebih dari 250 koloni, maka setiap dua cawan petri dengan pengenceran tertinggi
dibagi ke dalam 2, 4, atau 8 sektor. Hitung jumlah koloni dalam satu bagian
atau lebih. Untuk mendapatkan jumlah koloni dalam satu petri, hitung rata –
rata jumlah koloni, dan kalikan dengan faktor pembagi dan pengenceran. Nyatakan
hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram.
6.
Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat
lebih dari 200 koloni, maka jumlah koloni yang didapat = 8 x 200 (1600), dikalikan
dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri
perkiraan per mililiter atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat (lebih
besar dari 1600 X faktor pengenceran).
7.
Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan
petri, nyatakan jumlah bakteri perkiraan lebih kecil dari 1 dikalikan degan
pengenceran yang terendah (<10).
8.
Menghitung Spreader Colonies
Jenis Spreader Colonies yaitu:
a.
Merupakan rantai yang tidak terpisah – pisah.
b.
Perambatan yang terjadi di antara cawan petri
dan media.
c.
Perambatan yang terjadi pada pinggir atau
permukaan media.
Kalau hanya terjadi 1 perambatan (seperti rantai) maka koloni dianggap
1. Tetapi bila 1 atau lebih rantai terbentuk dan yang berasal dari sumber yang
berpisah – pisah, maka tiap sumber dihitung sebagai 1 koloni.
Bila (b) dan (c) terjadi maka sebaiknya analisa diulang karena koloni
dalam keadaan semacam ini sukar dihitung.
9.
Pembulatan Angka
Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah
koloni perkiraan hanya 2 angka penting yang digunakan, yaitu angka pertama dan
kedua (dimulai dari kiri), sedangkan angka yang ketiga diganti dengan ‘0’
apabila kurang dari 5. Dan apabila 5 atau lebih, dijadikan 1 yang ditambahkan
pada angka kedua.
Contoh :
523.000 dilaporkan sebagai 520.000 (5,2 X 105)
83.600 dilaporkan sebagai
84.000 (8,4 X 104)
·
Uji Kapang dan Khamir
Prinsip pengujian ini adalah mengamati
dan menghitung Pertumbuhan kapang dan khamir dalam media yang cocok, setelah
diinkubasikan pada suhu 36oC ± 1oC selama 2 X 24 jam.
Reagen yang digunakan untuk analisa ini adalah Phosphate Buffered Dilution
Water, sedangkan media yang digunakan adalah Potato Dextrose Agar (PDA).
Metode tuang atau pour plate dilakukan
dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada
suhu 50ºC kemudian menuangkannya pada petridisk atau dengan menyemprotkan
suspensi pada dasar petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan
diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing
dan diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.
Dalam melakukan analisa ini, sampel yang telah
dipreparasi dan dihomogenisasi dipipet dari masing-masing contoh pengenceran
sebanyak 1mL ke dalam cawan petri steril. Setelah itu dilakukan penuangan media
PDA steril bersuhu 45oC ± 1oC sebanyak 15 – 20 mL ke
dalam cawan petri dan goyangkan cawan petri sedemikian rupa sehingga campuran
tersebar merata. Diamkan hingga beku, dan inkubasikan secara terbalik pada suhu
36oC ± 1oC selama 2 X 24 jam. Terakhir adalah melakukan pengamatan
dan mitung koloni kapang – khamir yang tumbuh. Pengujian ini sekaligus bisa
menetukan banyaknya kapang dan khamir suatu sampel, karena langkah analisa
serta media yang sama, yang membedakan hanyalah penampakan fisik dari kapang
dan khamir. Koloni kapang biasanya suram dan berbulu, sedangkan koloni khamir
berwarna putih dan licin (bau asam)
·
Swab test ditujukan
untuk memeriksa permukaan dan menentukan konsentrasi tinggi residu aktif
yang tidak mudah terdeteksi oleh inspeksi visual. Swab test memiliki
keunggulan, yaitu kontaminan yang terdeteksi menandakan bahwa pembersihan
kurang cukup, sehingga perlu pembersihan ulang. Swab artinya menyeka,
merupakan suatu alat yang dapat dibuat dari sebatang lidi dan kapas yang di
puntal berbentuk seperti cotton bud, menggunakan lidi yang tahan panas ketika
disterilkan pada suhu 1210C.
Medium yang
digunakan untuk inokulasi adalah Lactose Broth. LB untuk
perbanyakan Salmonella dan bakteri coliform dari makanan, air susu, dan produk
farmasi.
LB sering digunakan sebagai media pra-pengayaan ketika pengujian makanan dan produk susu untuk Salmonella spp. Dalam makanan kering atau diolah, spesies Salmonella dapat sublethally terluka dan dalam jumlah yang rendah. Kehadiran lain bakteri serta komponen dari sampel makanan dapat menghambat pertumbuhan dan pemulihan Salmonella. Pra-pengayaan dalam media nonselektif seperti LB memungkinkan untuk perbaikan kerusakan sel, mengencerkan zat beracun atau inhibisi, dan
memberikan keuntungan nutrisi Salmonella lebih dari bakteri lain. LB secara luas digunakan dan termasuk banyak digunakan untuk prosedur pengujian makanan, produk susu dan bahan lainnya. LB juga digunakan untuk mendeteksi organisme coliform dalam air, produk susu, dan bahan lainnya.
LB sering digunakan sebagai media pra-pengayaan ketika pengujian makanan dan produk susu untuk Salmonella spp. Dalam makanan kering atau diolah, spesies Salmonella dapat sublethally terluka dan dalam jumlah yang rendah. Kehadiran lain bakteri serta komponen dari sampel makanan dapat menghambat pertumbuhan dan pemulihan Salmonella. Pra-pengayaan dalam media nonselektif seperti LB memungkinkan untuk perbaikan kerusakan sel, mengencerkan zat beracun atau inhibisi, dan
memberikan keuntungan nutrisi Salmonella lebih dari bakteri lain. LB secara luas digunakan dan termasuk banyak digunakan untuk prosedur pengujian makanan, produk susu dan bahan lainnya. LB juga digunakan untuk mendeteksi organisme coliform dalam air, produk susu, dan bahan lainnya.
Media-media
yang dapat di gunakan dalam uji mikrobiologi ini antara lain:
1. PCA (Plate Count Agar): Di gunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri
2. YGC (Yeast Extract Glukose Agar Chlroumperical):
Digunakan sebagai media pertumbuhan khamir dan kapang
3. VRBGA (Violet Red Bile Glukose Agar): Digunakan sebagai
media pertumbuhan Coliform
4.
Pepton: sebagai bahan pengencer
a.
Alat dan
Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk persiapan media hingga perhitungan koloni dari
sampel yang dianalisa antara lain :
1.
Sampel uji
2.
Alcohol 70 %
3.
Media PCA, YGC, dan VRBGA
4.
Pepton water
5.
Gunting
6.
Culture Tabs
7.
Aquadest
8.
Cawan petri
9.
Gelas ukur
10.
Mikro pipet
11.
Colony Counter
12.
Timbangan
13.
Botol media
14.
Plastik sampel steril
15.
Inkubator
16.
Autoclave
17.
Hot palte
18.
Stick swab test
19.
Pen OPF permanen
b. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk
membebaskan suatu bahan ataupun alat dari semua kehidupan, dalam hal ini
terutama kehidupan jasad renik.
Dalam setiap perlakuan praktek
mikrobiologi dapat dikatakan bahwa sterilisasi merupakan kunci berhasilnya
setiap percobaan yang dilakukan, hal ini disebabkan karena dalam setiap
percobaan yang berhubungan dengan kegiatan jasad renik diperlukan alat [dan
bahan yang steril.
Sterilisasi yang digunakan
tergantung pada macam alat dan bahan yang akan disterilkan. Adapun macam-macam
sterilisasi adalah sebagai berikut:
1.Sterilisasi phisis :
Yang termasuk sterilisasi phisis
adalah sterilisasi dengan udara panas/udara kering, sterilisasi dengan uap
panas dan sterilisasi dengan radiasi.
Sterilisasi dengan udara
panas/kering pada umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas.
Peralatan yang digunakan untuk sterilisasi adalah Hot air sterilizer atau Oven
dengan suhu 170o-180o C dalam waktu 90 – 120 menit.
Sterilisasi dengan uap panas
prinsipnya adalah memanaskan air dengan menggunakan uap panas yang keluar untuk
sterilisasi. Ini dibedakan menjadi 2 yaitu sterilisasi dengan menggunakan uap
air panas dan sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Sterilisasi dengan uap
air panas menggunakan suhu 100o C selama 30-60 menit, sedang untuk
sterilisasi uap bertekanan dilakukan pada suhu 121o C dengan tekanan
2 atmosfir selama 15-20 menit
Sterilisasi dengan radiasi
biasanya menggunakan sinar yang mempunyai daya germiside dan berdaya merusak
mikroba. Seperti sinar dengan gelombang pendek misal sinar ultra violet.
2.
Sterilisasi Khemis
Sterilisasi ini biasanya untuk
sterilisasi alat dari stainlessteel atau gelas dengan bahan yang digunakan
umumnya adalah alkohol.
3.
Peralatan
:
Alat - alat yang
digunakan untuk persiapan media hingga
perhitungan koloni dari sampel yang dianalisa yang meliputi pengujian
A. Perhitungan TPC
B. Menghitung
yeast
dg metode Pour plate
C. Menghitung
mold
dg metode Pour plate
D. Menghitung
Coliform dengan Metode Pour plate
E. Swab test
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah (buah)
|
1.
|
Timbangan
|
1 buah
|
2.
|
Beaker glass
|
1 buah
|
3.
|
Hot plate
|
1 buah
|
4
|
Stirer
|
1 buah
|
5
|
Botol media
|
1 buah
|
6.
|
Autoclave
|
1 buah
|
7.
|
Mikro pipet
|
1 buah
|
8.
|
Colony Counter
|
1 buah
|
9.
|
Cawan petri
|
3 buah
|
10.
|
Botol media
|
1 buah
|
11.
|
Plastik sampel
steril
|
1 buah
|
12.
|
Inkubator
|
1 buah
|
13.
|
Gunting
|
1 buah
|
14.
|
Pen OPF permanen
|
1 buah
|
4.
Bahan :
Acara
|
Nama bahan
|
Jumlah
|
1. Menghitung TPC
|
Peptone Water
|
3 tubes
|
Sampel Uji
|
5 gram
|
|
Alkohol 70 %
|
Secukupnya
|
|
Media PCA
|
± 15 ml
|
|
2. Menghitung yeast dg metode
|
Peptone Water
|
3 tubes
|
Pour plate
|
Sampel Uji
|
5 gram
|
Alkohol 70 %
|
Secukupnya
|
|
Media YGC
|
± 15 ml
|
|
3. Menghitung mold dg metode
|
Peptone Water
|
3 tubes
|
Pour plate
|
Sampel Uji
|
5 gram
|
Alkohol 70 %
|
Secukupnya
|
|
Media YGC
|
± 15 ml
|
|
4.Menghitung
Coliform dengan
|
Peptone Water
|
3 tubes
|
Metode Pour plate
|
Sampel Uji
|
5 gram
|
Alkohol 70 %
|
Secukupnya
|
|
Media VRBA
|
± 15 ml
|
|
5. Swab test
|
Peptone Water
|
3 tubes
|
Alkohol 70 %
|
Secukupnya
|
|
Media PCA &
YGC
|
@± 15 ml
|
5.Cara Kerja
:
A.
Menghitung TPC :
1.
Timbang 5 gram sampel uji ke dalam
Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.
Kocok hingga homogen
3.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1,
masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga
homogen sebagai tahap pengenceran 2
4.
Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2,
masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny
sebagai tahap pengenceran 3
5.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke
dalam 1 petridish steril, tuang media PCA steril bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke
dalam petridish yang berisi sampel.
6.
Goyangkan cawan petri dengan hati- hati
agar sampel homogeny dengan media.
7.
Lakukan pengujian blanko terhadap media
steril
8.
Biarkan hingga campuran dalam petridish
mebeku
9.
Inkubasi terbaik pada suhu 34-36oC
selama ±48 jam
10.
Hitung semua koloni yang tumbuh
menggunakan colony counter
11.
Hitung koloni rata-rata jumlah kolony
& kalikan dengan FP
B.
Analisa Yeast Metode
Pour plate
1.
Timbang 5 gram sampel uji ke dalam
Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.
Kocok hingga homogen
3.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1,
masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga
homogen sebagai tahap pengenceran 2
4.
Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2,
masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny
sebagai tahap pengenceran 3
5.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke
dalam 1 petridish steril, tuang media YGC steril bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke
dalam petridish yang berisi sampel.
6.
Goyangkan cawan petri dengan hati- hati
agar sampel homogeny dengan media.
7.
Lakukan pengujian blanko terhadap media
steril
8.
Biarkan hingga campuran dalam petridish
mebeku
9. Inkubasi terbaik pada suhu 25oC selama 5 hari.
10.
Hitung semua koloni yang tumbuh
menggunakan colony counter
11.
Hitung koloni rata-rata jumlah kolony
& kalikan dengan FP
C. Analisa Mould Metode Pour Plate
1.
Timbang 5 gram sampel uji ke dalam
Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.
Kocok hingga homogen
3.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1,
masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga
homogen sebagai tahap pengenceran 2
4.
Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2,
masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny
sebagai tahap pengenceran 3
5.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke
dalam 1 petridish steril, tuang media YGC steril bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke
dalam petridish yang berisi sampel.
6.
Goyangkan cawan petri dengan hati- hati
agar sampel homogeny dengan media.
7.
Lakukan pengujian blanko terhadap media
steril
8.
Biarkan hingga campuran dalam petridish
mebeku
9. Inkubasi terbaik pada suhu 25oC selama 5 hari.
10.
Hitung semua koloni yang tumbuh
menggunakan colony counter
11.
Hitung koloni rata-rata jumlah kolony
& kalikan dengan FP
D. Analisa Coliform metode pour plate
1.
Timbang 5 gram sampel uji ke dalam
Pepton water steril sebagai tahap pengenceran
2.
Kocok hingga homogen
3.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 1,
masukan ke dalam 9 ml peptone water steril dalam culture tube kocok hingga
homogen sebagai
tahap pengenceran 2
4.
Pipet 1 ml dari tabung pengenceran 2,
masukan dalam 9 ml peptone water dalam culture tube, kocok hingga homogeny
sebagai tahap pengenceran 3
5.
Pipet 1 ml dari hasil pengenceran 3 ke
dalam 1 petridish steril, tuang media VRBGA steril bersuhu ±45o sebanyak ± 15 ml ke
dalam petridish yang berisi sampel.
6.
Goyangkan cawan petri dengan hati- hati
agar sampel homogeny dengan media.
7.
Lakukan pengujian blanko terhadap media
steril
8.
Biarkan hingga campuran dalam petridish
mebeku
9. Inkubasi terbaik pada suhu 35oC selama 24 jam.
10.
Hitung semua koloni yang tumbuh
menggunakan colony counter
11.
Hitung koloni rata-rata jumlah kolony
& kalikan dengan FP
- Swab test
1.
persiapan
alat untuk pembuatan medium.
2.
larutkan
13 gram lactosa brooth dalam 1 liter air
murni.
3.
Bagikan
dalam tabung uji yang berisi tabung durham.
4.
Sterilisasi
dengan autoclave selama 15 menit.
(indikator : apabila warna medium dalam tabung reaksi berubah menjadi
kuning pucat oleh cahaya )
5.
Lakukan
swab terhadap peralatan atau mesin yang akan di uji dengan mengusapkan swab
yang berbentuk lidi dengan kapas diujungnya, kemudian masukkan dalam tabung uji
yang berisi medium dan tutup rapat.
6.
Inkubasi
spada suhu 35 ± 20 C dan periksa pertumbuhan setelah 48 jam.
7.
Amati
ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba.
III.
EVALUASI
A. ALAT EVALUASI :
1. Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah koloni
mikroba tanpa menggunakan mikroskop :
a. TPC
b. Pour Plate
c. YGC
d.
Spread pale
e.
TCP
2. Dalam analisa mikrobiologi di perusahaan
sering digunakan analisa mikro metode TPC Tahapan analisa TPC secara berurutan:
a.
Pembuatan media, preparasi sampel, inkubasi, inokulasi.
b.
Preparasi sampel, inokulasi, pembuatan media, inkubasi.
c.
Preparasi sampel, pembuatan media, inokulasi, inkubasi.
d.
Inokulasi, inkubasi, preparasi sampel, pembuatan media.
3. Dalam analisa mikrobiologi
beberapa faktor sangat mempengaruhi keberhasilannya, antara lain merupakan dari
faktor biakan itu sendiri, Berikut merupakan ciri media biakan yang baik:
a.
Dikondisikan dalam suasana asam
b.
Terpenuhinya kondisi oksigen yang diperlukan.
c.
Dikondisikan dalam suasana basa.
d.
RH yang sangat tinggi.
4.Pada sterilisasi alat harus
dilakukan dengan suhu yang optimal sehingga alat steril dari berbagai macam
mikroorganisme lain yang dapat mempengaruhi analisa itu sendiri. Sterilisasi pada
alat dan pada medium dilakukan dengan oven selama selang waktu
a. 90 menit b. 80 menit
c. 70 menit d.
60 menit e. 50 menit.
5. Serangga lanf salah satu
faktor penyebar mikrobiologi, serangga berikut yang memungkinkan dihinggapi
khamir :
a. kecoak b. Lalat c. belalang d. Kupu-kupu e. ulat
6. Berbagai jenis bakteri ada
yang berjenis thermofilik, mesofilik dan psikrofilik dalam memanfaatkan suhu,
bakteri patogen yang merugikan hidup
pada suhu:
a. 17o C b. 27o C c. 37o C d. 47o C e. 57o C
7.Untuk mengetahui bahwa pada
saat sterilisasi sudah berjalan dengan sempurna maka perlu untuk dilakukan
pengujian menggunakan:
a. Larutan
alkohol b. Kertas lakmus c.
Larutan buffer
d. NaOH e.
Indikator biologi
8.Dalam
analisa mikrobiologi ada berbagai metode
antara lain pour plate dan metode spread plate ,Pada analisa coliform dengan
metode pourplate inkubasi yang optimal pada suhu dan waktu .
a. 330C selama 24 jam b.
35 0C selama 24 jam
c. 350C selama 20 jam
d. 340C selama 20
jam e. 300C selama
24 jam
9.Tempe
merupakan salah satu produk yang diolah dengan jasa mikroorganisme yaitu jamur.
Jamur yang sering tumbuh pada tempe:
a. Rhizopus oryzae b. Aspergillus flavus c. Monillia sitophilla d.
Botrytis sp e. Penicillium expansum
10. Pada saat inokulasi bahan,
dari perlakuan menangkap mikroba dari alam yang tidak perlu suasana aseptis:
a. menangkap bakteri dengan air susu b. Menangkap kapang dengan jeruk
c.
menangkap bakteri dengan tanah d.
Menangkap khamir dengan madu
e. menangkap
kapang dengan tongkol jagung.
B.KUNCI JAWABAN :
No.
|
Jawaban
|
No.
|
Jawaban
|
1
|
A
|
6
|
C
|
2
|
C
|
7
|
E
|
3
|
B
|
8
|
B
|
4
|
A
|
9
|
A
|
5
|
D
|
10
|
E
|
IV. PENUTUP
Setelah
menyelesaikan modul ini dan dari hasil evaluasinya anda dinyatakan kompeten
dalam menangkap mikroba sesuai modul ini, maka anda dapat melanjutkan ke
kompetensi/topik/modul berikutnya. Mintalah pada guru pembimbing/instruktur
untuk dapat melakukan uji kompetensi yang penilaiannya langsung dari pihak
industri yang relevan atau anda dapat menunjukkan hasil yang berupa nilai dari
guru pembimbing/isntruktur atau port folio dapat dijadikan sebagai bahan
verifikasi pihak industri/lembaga sertifikasi profesi. Selanjutnya dari hasil
tersebut jika memenuhi standar yang dipersyaratkan anda berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA
1. http//google/analisa_mikrobiologi_pangan//analisa_TPC/ilmu_pangan.blogspot.com
2. http://maiimut.blogspot.com/2011/12/pemeriksaan-mikrobiologi-swab-test.html
Makasih banyak ilmunya, sangat ringkas tapi mudah di pahami. Sukses terusss
BalasHapusBest Bitcoin eWallet for 2021 - Xn-O80B910a26eepc81il5g.online
BalasHapusBest Bitcoin eWallet for 2021 메리트 카지노 쿠폰 - Xn-O80B910a26eepc81il5g.online. Bitcoin eWallet for 2021 인카지노 - Xn-O80B910a26eepc81il5g.online. Top 10 Best 1xbet eWallet for 2021.
Borgata Hotel Casino & Spa | Casino Hotel Spa | Biloxi - JTM
BalasHapusPlan 오산 출장안마 to stay at Borgata Hotel Casino 용인 출장샵 & Spa, a 청주 출장마사지 34-story, 512-room hotel 익산 출장샵 with 남원 출장마사지 two full floors of luxury suites. Book your stay now!